Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi terminal 2E pasca-kebakaran yang terjadi Minggu pagi kemarin berangsur pulih. Beberapa jadwal penerbangan pun mulai normal, walaupun kepadatan penumpang masih terjadi.
Pengamatan CNN Indonesia, loket check-in khususnya Garuda Indonesia di terminal 2 masih terlihat sangat padat, namun kondisinya masih teratur. Hampir semua, baik group check-in, check-in biasa hingga check-in tanpa bagasi tampak mengular panjang.
Kendati kepadatan masih terjadi, kondisi masih kondusif. Beberapa petugas kepolisian dan TNI berjaga-jaga di sekitar area loket check-in.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pengguna Garuda tanpa bagasi, bisa langsung melakukan mobile check-in ke Wifi kami di
[email protected], nanti bisa langsung dapat nomor kursi dan bisa ditunjukan langsung ke petugas." kata Ilham, penjaga depan loket Garuda Indonesia.
Sementara itu, banyak penumpang yang datang dari pagi karena mendengar kondisi Terminal 2E usai kebakaran kemarin. Seperti dikatakan oleh Budi penumpang tujuan Tanjung Pinang yang datang lebih awal ke bandara.
"Pesawat saya jam 10.30 tapi saya sudah datang ke bandara sejak subuh tadi, karena takut terjadi masalah. Untungnya sih tadi normal, walaupun masih lama ya karena sepertinya koneksi internetnya lambat," katanya.
Dalam pantauan di monitor, beberapa jadwal sudah ter-schedule belum terlihat adanya penundaan terbang yang signifikan,kecuali penerbangan ke Palu via Makassar pukul 9.40 WIB.
Sebelumnya, lebih dari 12 jam setelah kebakaran melanda Terminal 2E Bandara Internasional Soekarno-Hatta, proses penanganan keterlambatan masih diupayakan, baik oleh maskapai maupun Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara. Meski terkesan lambat AP II membantah anggapan yang mengatakan kerja mereka lamban.
Senior General Manager AP II Zulfahmi menegaskan apa yang terjadi di Terminal 2E bukanlah keterlambatan yang bersifat natural. Penanganannya pun tidak bisa menggunakan penanganan biasa.
"Delay ini adalah post major, ini benar-benar penumpang harus dikeluarkan (dari terminal)," kata Zulfahmi saat ditemui di gedung AP II, Ahad malam (5/7).
Sebelumnya Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan ada 80 jadwal penerbangan yang mengalami penundaan dan terlambat.
"Sejak kejadian tersebut, ada 20 penerbangan dari pukul 07.00 - 12.00 WIB dan 60 penerbangan dari pukul 12.00 - 18.00 WIB (yang mengalami keterlambatan)," kata Arif. Angka tersebut cukup mencengangkan lantaran dalam satu hari Garuda Indonesia bisa memberangkatkan 130 hingga 160 pesawat.
Keterlambatan yang terjadi pada penerbangan pukul 07.00-12.00 WIB mencapai satu setengah hingga tiga jam. Sedangkan untuk penerbangan di atas pukul 12.00 WIB keterlambatan mencapai empat jam.
Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa aspek kritikal yang membuat proses check in terpaksa dilakukan secara manual. Bukan hanya check in, Arif mengatakan proses memasukkan bagasi pun dilakukan dengan mencatat satu per satu.
(pit)