Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka wilayah Sagoe Kuta Awe Duek, Peureulak Aceh Timur, Fakhruddin Bin Kaseem alias Din Robot, menyatakan niatnya untuk bergabung denan Negara Islam untuk Irak dan Suriah (ISIS). Niatan ini dikemukakan lantaran adanya keluhan soal perlakuan yang tak adil dari pemerintah -dalam hal ini para petinggi GAM yang sudah menjadi pejabat- terhadap bekas kombatan GAM.
CNN Indonesia lantas menghubungi Din Robot via telepon, Selasa (7/7). Kepada jurnalis CNN Indonesia Sandy Indra Pratama, ia berkeluh kesah soal kondisi eks kombatan GAM yang terpuruk dalam kemiskinan usai perdamaian. Berikut petikan wawancara:
Ancaman anda untuk bergabung dengan ISIS serius?Ya ini sangat serius. Kami sudah jenuh dan jengah di Aceh. Kondisi para kombatan terus terpuruk. Tak banyak kesempatan bagi kami untuk hidup berkembang dan hidup layak di Aceh. Keluarga kami juga makin menderita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kapan punya niatan?Sebenarnya sudah sejak lama, namun kami tunggu niat baik pemerintah yang dalam hal ini adalah mantan para petinggi GAM yangkini duduk jadi pejabat di pemerintahan. Ternyata tak ada satu pun yang tergerak melihat kondisi kami yang terpuruk.
Dari mana inspirasi anda bergabung dengan ISIS?Saya sering menonton televisi. Banyak siaran langsung dari Suriah di televisi nasional dan memperlihatkan bagaimana sebenarnya bayaran di sana. Ternyata tinggi juga. Kami buta dan sudah terlalu gelap penderitaan ini, jadi kami pikir sudah pergi saja ke sana untuk dapatkan uang banyak lalu kami berikan untuk anak dan istri kami di Aceh.
Berapa kekuatan anda jika memang mau bergabung ISIS?Saat ini mantan kombatan yang sudah menghubungi saya lewat telepon dan lisan sudah mencapai 100 orang. Kami terlatih untuk berperang. Jadi kami pikir siap pergi ke Suriah, sebagai tentara bayaran misalnya.
Anda tahu kalau masuk ISIS itu harus berbai’at dan siap untuk itu?(Terdiam sebentar) Saya siap. Saat ini saya sudah gelap mata untuk bisa menghidupi keluarga. Kami pikir daripada berbuat onar di dalam negara ini, lebih baik keluar saja. Ini semua persoala Perut Semata.
Sudah terbayang untuk teknis keberangkatan ke ISIS?Tidak. Belum terbayang sama sekali. Saya sudah delegasikan dan memintakan tolong ke Ketua Tim Pengacara Muslim untuk bisa membantu kami.
Jika memang ini urusan perut, lantas pemerintah atau eks petinggi GAM mengabulkan permintaan anda dan kawan-kawan?Kami urungkan niat ini. Kami siap bekerja dan berkarya di Aceh.
(sip)