NU Pastikan Anggotanya Tak Akan Bergabung ISIS

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jul 2015 14:17 WIB
NU memastikan tidak akan ada anggotanya yang bergabung dengan ISIS, karena ajaran radikalisme bertentangan dengan apa yang selama ini di ajakrkan para Kyai NU.
Ketua PBNU Said Aqil Siradj menegaskan Islam di Indonesia tidak sama dengan Islam di Timur Tengah. (CNN Indonesia/Aulia Bintang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengakui bahwa ajaran kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sangat mungkin berkembang di Indonesia. Namun begitu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menegaskan bahwa ajaran radikal tersebut tak akan menyentuh organisasi pimpinannya.

"NU jauh dari itu. Tidak mungkin ada peluang menjadi teroris, saya jamin itu," kata Said saat ditemui di Jakarta, Jumat kemarin.

Said beralasan, yang para kyai di PBNU ajarkan tidak menjurus pada hal radikal. Oleh sebab itu, Said merasa yakin bahwa tidak ada satu peluang pun yang bisa membuat NU berubah menjadi ekstrimis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang diajarkan itu akhlak mulia, jangan melakukan hal radikal, dan jangan sombong," katanya.

Said mengaku heran dengan keputusan warga Indonesia yang memutuskan masuk ISIS. Dia mengatakan mencari alasan mereka bergabung dengan kelompok radikal tersebut.

"Apa karena iming-iming gaji Rp 20 juta atau memang ideologinya yang keras," ujar Said.

Isu terbaru soal ISIS muncul dari sebuah media bernama Azzammedia.net yang mengatakan ada salah satu anggota Polri masuk ISIS dan tewas dalam pertempuran. Polisi berpangkat Brigadir dan berasal dari Polres Batanghari bernama Syahputra dan telah berganti nama menjadi Abu Azzayn al Indunisiy.

Tekad Syahputra keluar dari Korps Bhayangkara semakin bulat setelah ia melihat video aksi brutal yang disebut dilakukan oleh tentara Suriah rezim Bashar Al Assad.

"Saat itu pula, ia menyaksikan Daulah Islamiyyah sebagai satu-satunya kekuatan paling efektif dalam melawan dan membalas kekejaman Nushairiyyah pada kaum muslimin," demikian tertulis dalam situs Azzammedia.

Syahputra tak memperdulikan isu-isu yang menyebut ISIS sebagai organisasi teror. Jihad akhirnya menjadi pilihannya dengan bergabung dengan tentara ISIS di Suriah.

Syahputra pergi ke Suriah pada Maret lalu untuk bergabung dengan ISIS. "Ia bertolak dari Indonesia menuju bumi Syam dan mengkhidmatkan dirinya menjadi pelindung kemuliaan Islam dan umatnya, dengan membai’at Amirul Mukminin dan Khalifah Muslimin Abu Bakar al Baghdadiy al Husainiy al Qurasyi -hafidzohullah wa ro’ah- dan menjadi seorang Mujahid Daulah Khilafah."

Dalam tulisan tersebut juga dilengkapi foto Syahputra saat menjadi polisi, lengkap dengan seragam dan menenteng senapan laras panjang. Di sebelah foto tersebut juga dipajang fotonya setelah bergabung dengan ISIS. Dalam foto tersebut ia mengenakan baju loreng coklat dam kain penutup kepala hitam.

Dalam tulisan yang dipublikasikan beberapa waktu lali tersebut, Syahputra dinyatakan telah tewas. Ia tewas dalam sebuah pertempuran di Tal Tamr wilayah Al Barakah saat melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER