Jakarta, CNN Indonesia -- Efektivitas penggunaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Indonesia masih belum maksimal dan masih banyak memiliki kendala. Masalah database menjadi satu hal yang membuat perjalanan e-KTP tersendat.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan dirinya memiliki target kapan seluruh warga Indonesia bisa menggunakan e-KTP. Target tersebut harus dicapai agar pada 2019 mendatang Indonesia bisa menggunakan sistem e-voting.
"Saya berharap 2017 semuanya selesai dan 2019 bisa e-voting dan selesai soal siapa yang memiliki hak pilih," kata Tjahjo di Jakarta, Selasa (7/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait masalah pendataan, Tjahjo mengatakan masalah data akte kelahiran baru terkumpul sebanyak 60 persen. Sedangkan jumlah warga Indonesia yang sudah menggunakan e-KTP baru menyentuh angka 172 juta jiwa.
"Itu belum tahu yang meninggal berapa karena per jam saja ada 100 orang yang meninggal. Meninggal kecelakaan lima orang per jam, karena narkoba 50 orang per hari, belum lagi yang sakit," ujarnya.
Meski begitu, Dagri menegaskan bahwa proses penyaluran KTP reguler tetap dilakukan. Proses tersebut dinamis dan penataan administrasinya tetap berjalan.
"Pokoknya paling lambar 2018 lah, karena semua butuh waktu. Kami juga harus jemput bola dan jika masyarakat punya inisiatif itu akan berdampak baik," ujar Tjahjo.
(sip)