Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengajak menteri Kabinet Kerja berhenti memberikan pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo. Ketimbang membuat pernyataan di depan media, para menteri diminta untuk fokus bekerja.
Hal ini, kata Tjahjo, juga diinstruksikan Jokowi kepada para pembantunya. "Saya juga mengajak para menteri untuk kerja jangan membuat pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan Presiden," kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya. (Baca juga:
Tjahjo Kumolo: Perkataan Amien Rais Tidak Mendidik)
Di antara anggota kabinet, kata Tjahjo selama ini tak ada perbedaan apakah menteri tersebut berasal dari kalangan profesional atau partai politik. "Semua adalah pembantu presiden sesuai bidangnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya usai buka puasa bersama di rumah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Tjahjo menyebut ada menteri yang menghina Presiden. Enggan menyebutkan nama menteri tersebut, Tjahjo mengatakan, Jokowi telah mengantongi data tersebut.
SIMAK FOKUS: Siapa Terdepak dari Kabinet Jokowi?
Tindakan yang dilakukan menteri tersebut sangatlah tidak pantas. Sebagai pembantu presiden yang telah dipercaya untuk duduk di kabinet, perbuatan itu menurutnya menunjukkan ketidakloyalan. (Baca juga:
Mendagri Sebut Ada Menteri yang Menghina Jokowi)
"Presiden tidak pernah melihat menteri itu dari partai mana atau tidak dari partai. Ini sudah dipilih presiden tapi tidak mendukung kebijakan presiden apalagi sampai mengecilkan arti presiden," kata mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Padahal menurut Tjahjo, menteri bukanlah masyarakat biasa yang dapat menunjukkan ketidaksenangannya terhadap presiden secara terbuka.
(sur)