Jakarta, CNN Indonesia -- Walau baru resmi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) siang tadi, Sutiyoso langsung mengikuti rapat terbatas membahas Pilkada. Pria yang akrab disapa Bang Yos ini mengaku hanya dapat menyimak dan mendengarkan.
"Memang belum ada kaitannya dengan saya, ya kita pastinya sesuai tugas dan fungsinya kan kita terus mendeteksi secara dini kemungkinan-kemungkinan konflik di tempat pilkada itu, kan harus kita cek dari waktu ke waktu," ujar Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Bang Yos menilai, dalam Pilkada, potensi konflik biasanya sudah mulai terjadi pada masa pendaftaran. Potensi konflik lantas berlanjut hingga waktu pemilihan sampai saat penghitungan suara yang merupakan titik rawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat pendaftaran saja pasti sudah berpotensi, apalagi ada dua partai yang sampai sekarang dua kepengurusan. Ini kan pasti akan berebut mana yang bisa diakui, itu kan dua-duanya akan mengklaim," katanya.
Mantan Gubernur DKI itu mengungkapkan, kendala yang akan dihadapi salah satunya adalah minimnya jumlah intelijen yang dimiliki lembaganya saat ini.
"Tetapi itu bukan jadi alasan. Nanti anggota yang minim itu tadi akan saya suruh koordinasi yang baik dengan aparat teritorial yang ada, kan ada Koramil, Kodim, terus-menerus itu ada kepolisian bersama-sama," ujar dia.
Bang Yos menjelaskan, sesuai undang-undang, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh badan intelijen, baik dari kepolisian, kejaksaan, TNI. "Kan di bawah kami semua, supaya produk kami menjadi sinkron," kata dia.
Tadi siang, Presiden Jokowi melantik Sutiyoso berdasarkan Keppres Nomor 52 Tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala BIN. Bang Yos mengucap sumpah bersamaan dengan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 49 TNI Tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Panglima TNI.
(meg)