Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian RI mengusut informasi terkait dua pilot Indonesia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Info itu berasal dari dokumen rahasia Kepolisian Federal Australia (AFP) yang dibocorkan oleh majalah online The Intercept dan dirilis di situsnya, Kamis (9/7). (Baca:
Polisi Australia Tuduh Dua Pilot Indonesia Terlibat ISIS)
Petugas Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri saat ini sudah mulai menelusuri benar atau tidaknya informasi itu. “Belum bisa kami simpulkan sebab sedang didalami," kata Budi di Mabes Polri, Jakarta. Ia menjamin Polri akan bergerak aktif.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga menyatakan bakal menindaklanjuti informasi tersebut dengan membahasnya bersama Badan Intelijen Negara, Kepolisian, dan Badan Penanggulangan Terorisme. (Baca:
Pilot RI Terlibat ISIS, Menteri Tedjo Bicara dengan BIN)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua pilot yang diduga bergabung dengan ISIS itu ialah Ridwan Agustin dari maskapai AirAsia dan Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno dari maskapai Premiair.
Menurut dokumen AFP, Ridwan menjadi pilot AirAsia sejak 2010. Dia terbang di rute-rute internasional seperti Hong Kong dan Singapura. Sebelum akun Facebook-nya ditutup, Ridwan mem-posting beberapa fotonya yang sedang menggunakan seragam pilot di depan pesawat AirAsia. (Baca:
AirAsia Pecat Pilot Indonesia karena Terbukti Kontak ISIS)
Ridwan diduga telah membuat akun Facebook lain dengan nama berbeda. Pria beristri pramugari AirAsia itu saat ini disebut tinggal di Raqqa, Suriah.
Sementara Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno sebelum bekerja di Primeair juga pernah menjadi pilot Garuda Indonesia. Dia bahkan disebut pernah menjadi pilot TNI Angkatan Udara. (Baca:
Pilot Indonesia Terlibat ISIS Diduga Pernah Gabung TNI AU)
Premiair mengatakan pada The Intercept bahwa Tomi telah berhenti bekerja untuk perusahaan itu sejak 1 Juni. Hal tersebut sesuai dengan informasi di akun Facebook-nya, bawah dia pada 1 Juni meninggalkan pekerjaannya sebagai pilot di Premiair dan kini bekerja sebagai ‘driver’ di ‘Bumi Alloh Subhanahu Wata’ala.’
(agk)