Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan telah meminta agar dilakukan penambahan jadwal kereta api dari Surabaya menuju Banyuwangi akibat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhub JA Barata mengatakan, penambahan juga diminta untuk transportasi laut untuk penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali; dan Padang Bai, Bali menuju Pelabuhan Lembar di Lombok Barat.
“Kementerian Perhubungan telah meminta kepada operator agar penambahan kereta segera dilakukan karena debu vulkanik erupsi Gunung Raung masih melingkupi Bandara Ngurah Rai,” kata Barata dalam keterangan pers hari ini, Ahad (12/7).
Menurut Barata, Kementerian tidak bisa memerkirakan sampai kapan Ngurah Rai akan ditutup karena akan melihat perkembangan erupsi Gunung Raung. Lontaran debu vulkanik Raung dikhawatirkan mengganggu pandangan mata dan penerbangan dari dan menuju ke Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penutupan Bandara Ngurah Rai dilakukan setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menerbitkan notice to airmen (notam) yang mengharuskan otoritas bandara menghentikan kegiatan operasional. Notam bernomor 1423/15 itu memerintahkan penutupkan Ngurah Rai mulai pukul 09.30-16.00 WITA.
Selain Ngurah Rai, Kementerian Perhubungan juga telah memerintahkan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi ditutup mulai pukul 07.10-13.10 WIB.
Akibat penutupan itu, PT Garuda Indonesia Tbk menghentikan penerbangan dari dan menuju Denpasar sampai ada informasi lebih lanjut. Juru Bicara Garuda Ikhsan Rosan mengatakan, maskapai milik negara itu membebaskan biaya untuk setiap setiap
cancellation fee,
rebooking atau
reroute fee, refund fee, dan biaya perubahan tiket lainnya, khusus untuk penumpang yang telah terdampak penutupan Ngurah Rai.
Dalam sepekan terakhir, aktivitas Gunung Raung telah mempengaruhi beberapa penerbangan di sejumlah bandara. Tak hanya Ngurah Rai dan Blimbingsari, tapi juga Bandara Internasional Lombok Praya dan Bandara Selaparang Lombok di Nusa Tenggara Barat serta Bandara Notohadinegoro di Jember.
(rdk)