Sutiyoso Sebut Lima Tapol Papua akan Diberi Pekerjaan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 06:18 WIB
Menurut Kepala Badan Intelejen Negara Sutiyoso, setiap tapol akan dititipkan di kabupaten yang berbeda-beda.
Kepala BIN Sutiyiso. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengungkapkan, lima orang tahanan politik (tapol) Papua akan diberikan pekerjaan oleh pemerintah. Ia menuturkan, setiap orang akan dititipkan di kabupaten yang berbeda satu dengan lainnya.

Sutiyoso menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberinya arahan untuk membawa tiga dari lima orang tapol Papua yang sakit berobat ke Jakarta. Menurut dia, seluruh biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah. Selama ini ketiga orang tersebut menyandarkan hidupnya kepada keluarga mereka masing-masing.

Oleh karena itu, ucap pria yang akrab disapa Bang Yos itu, pemerintah akan memperhatikan kehidupan lima tapol tersebut dengan membantu mereka mencari pekerjaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan hanya lima orang saja. Saya pikir itu di kabupaten-kabupaten berbeda kalau dititipkan satu kabupaten satu saja masa enggak bisa?" ujar Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (13/7).

Sementara untuk tapol lainnya, Sutiyoso menjelaskan, pihaknya akan menunggu mereka untuk mengajukan permohonan grasi dengan mengakui kesalahannya dan berjanji untuk setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kata-kata seperti itu diperlukan, baru nanti dipertimbangkan Presiden untuk diberi grasi atau tidak," kata dia.

Ia pun menekankan, pemerintah akan melihat perkembangan apakah opsi amnesti akan diambil jika tapol lainnya tidak mau mengakui kesalahannya. "Nanti kita lihat perkembangan. Kalau mereka lihat yang dibebaskan lima orang terawat dengan baik, ya mereka mau juga," ujar Bang Yos.

Pembebasan para tapol Papua ini dilakukan Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Indonesia timur beberapa waktu lalu. Pemberian grasi dan pembebasan tapol ini jadi salah satu agenda pemerintahan Jokowi untuk membuat Papua merasa lebih dekat dengan pemerintah pusat. Pembebasan tapol ini juga sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian di Papua.

Langkah ini mendapatkan respons positif dan negatif dari para aktivis Papua. Sebagian aktivis menilai langkah Jokowi ini adalah sebuah upaya positif untuk mendekatkan Papua dengan pemerintah pusat. Upaya ini diyakini akan membuat para warga Papua lebih simpatik pada pemerintah pusat.

Sebagian lagi menilai langkah Jokowi ini hanyalah sebuah pencitraan semata. Apa yang dilakukan ini hanyalah cara parsial yang tidak akan memberikan solusi bagi kondisi di Papua. Menurut mereka, jika ingin menyelesaikan masalah Papua, pemerintah pusat dan Papua harus duduk bersama melakukan dialog, untuk kemudian membuat roadmap yang disepakati bersama untuk membangun kesejahteraan. 

(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER