Kader PPP dan Komisioner KY Gagal Lolos Seleksi Capim KPK

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 17:18 WIB
Hasil tes obyektif, makalah, dan masukan-masukan yang kami terima dari masyarakat disebut Jubir Pansel KPK menjadi pertimbangan penting lolosnya calon.
Anggota panitia seleksi calon pimpinan KPK, Betty Alisyahbana (kiri) didampingi ketua, Destry Damayanti (kedua kiri) dan anggota lainnya mengumumkan hasil seleksi tahap kedua di Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 14 Juli 2015. Nama-nama yang lolos akan menjalani tahapan selanjutnya, yakni tes profile assesment. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ahmad Yani, dan Komisioner Komisi Yudisial (KY), Imam Anshori, gagal lolos seleksi Tahap II calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Juru Bicara Pansel KPK Betti Alisjahbana mengaku tidak bisa membahas dengan spesifik soal alasan kedua orang tersebut tidak lolos seleksi Tahap II, yakni tes obyektif dan makalah kompetensi yang digelar pada 8 Juli 2015 lalu di Pusdiklat Sekretariat Negara.

"Tetapi beberapa pertimbangan kami satu adalah hasil tes obyektif, kemudian hasil penilaian makalah, lalu makalah tentang ekspresi diri dan masukan-masukan yang kami terima dari masyarakat," ujar Betti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Betti menjelaskan, selama ini timnya memberikan kriteria penilaian yang sama kepada tiap calon, yakni melalui hasil tes, hasil penilaian makalah, dan makalah ekspresi diri. Dari sanalah Pansel dapat mengetahui motivasi dan karakter para calon.

Selain itu, tutur dia, masukan dari masyarakat, terutama yang berkaitan dengan integritas dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan antikorupsi, juga dijadikan bahan pertimbangan.

Ia menyampaikan, hingga saat ini Pansel KPK belum mendapatkan informasi yang lengkap mengenai profil beserta kompetensi para calon, sehingga pihaknya memutuskan untuk menggelar Profile Assessment.

"Jadi mulai dari sifat-sifatnya, karakternya, sampai ke kompetensi. Setelah itu, kami masuk ke bagian yang sangat penting, yaitu rekam jejak, baik dari segi transaksi keuangan, ketaatan di dalam membayar pajak, dan kami juga melihat gaya hidup," kata Betti.

Mantan Presiden Direktur IBM Indonesia itu menegaskan, timnya hanya ingin mendapatkan calon-calon yang benar-benar berintegritas dan menghindari masalah-masalah hukum di kemudian hari, karena bagaimanapun tugas pimpinan KPK sangat penting.

"Sebagai role model maupun juga di dalam melakukan langkah-langkah pemberantasan dan pencegahan korupsi. Dan kita tahu tugas memberantas korupsi itu pasti akan banyak friksi-friksi, mungkin serangan balik. Jadi kami mencari kandidat yang sesedikit mungkin masalahnya dan faktor integritas itu sangat penting," ujar dia. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER