Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya memprediksi akan ada kejutan dalam perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo. Ia percaya, banyak keputusan di luar dugaan dalam perombakan yang kemungkinan dilakukan tidak lama lagi.
"Kejutan ini bisa diprediksi jika melihat karakter Jokowi dengan gaya politik yang lebih independen," kata Yunarto kepada CNN Indonesia, Selasa (21/7).
Bukan tanpa alasan, beberapa keputusan mengejutkan dan terbukti efektif meredam gejolak politik adalah terkait Budi Gunawan. Di luar dugaan Jokowi secara tidak langsung telah 'memberikan' posisi Wakapolri untuk Budi. Tak hanya itu, keputusan Jokowi memilih Sutiyoso sebagai Kepada Badan Intelijen Negara pun diluar prediksi kebanyakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski demikain harus diakui faktor eksternal Jokowi cukup berpengaruh, tapi sejauh ini presiden tahu cara menanganinya."
Secara pribadi, ia melihat orang nomer satu di negeri ini masih memiliki ambisi agar roda pemerintahan segera lepas landas dengan kecepatan tinggi, khususnya di bidang ekonomi. Sehingga bukan tidak mungkin, menteri-menteri di bidang perekonomian akan terkena imbas perombakan, apakah itu diganti atau ditukar.
"Ambisi pribadi Jokowi meningkatkan perekonomian, dan ini sering disinggung. Meski sebenarnya belum pernah ada secara langsung perkataan dari Jokowi akan melakukan perombakan setelah lebaran."
Tak hanya menteri-menteri perekonomian yang kemungkinan dipertanyakan nasibnya, Yunarto memprediksi Jokowi juga akan melakukan perombakan di lingkaran dalam Istana Negara. Pasalnya, banyak tata kelola istana yang cenderung saling tumpang tindih.
"Manajemen istana akan dirombak sepertinya. Intinya tata kelola di lingkaran dalam sangat dimungkinkan."
Namun, bukan tanpa masalah, Yunarto pun memprediksi kompromi dari partai-partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan akan tetap ada. "Jokowi punya tim sepertinya yang akan mencari jalan keluar dari masalah ini, seperti kementerian yang dapat rapor merah dari partai koalisinya. Kompromi bakal tetap ada," papar Yunarto.
(pit/pit)