Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memperkirakan penumpukan jumlah penumpang yang sering terjadi di terminal dan pelabuhan di berbagai daerah di Indonesia disebabkan oleh sistem tiket yang buruk dan kuno.
Belum diberlakukannya sistem tiket online yang modern membuat penumpang kesulitan mendapatkan tiket. Sehingga penumpang harus datang lebih awal dan mengantre untuk mendapatkan tiket bus maupun kapal laut. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya kepadatan.
"Memang ada beberapa kapal laut swasta yang sistem ticketing-nya tidak modern. Di Banjarmasin tiketnya kayak kertas, tidak ada harganya, tidak ada apa-apanya," kata Jonan saat ditemui di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, kemarin. "Setelah Idul Fitri, saya suruh perbaiki dengan sistem online dan sebagainya, harus bisa dicatat."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan cara seperti ini, Jonan memperkirakan kondisi terminal maupun pelabuhan tidak akan terlampau padat jika musim liburan atau mudik terjadi.
(Baca juga: PT KAI Bongkar Modus Pencaloan Tiket)Untuk sistem tiket yang masih diberlakukan saat ini, menurut Menteri Jonan sangat menyulitkan penumpang. Jika pada musim padat, penumpang sering kehabisan tiket dan harus menunggu beberapa hari di terminal atau pelabuhan setempat untuk mendapatkan tiket.
Jika sistem online berlaku, maka penumpang tak perlu bersusah payah menempuh perjalanan ke pelabuhan dengan kondisi belum pasti mendapat tiket.
"Ini buruk sekali menurut saya. Harus diubah tahun depan," kata Jonan.
Terkait adanya regulasi yang ditakutkan akan menyulitkan buat para operator bus maupun pelabuhan, Jonan mengatakan hal tersebut bisa diatasi. "Bisa diatur itu," katanya.
(sip)