Wamena, CNN Indonesia -- Penangkapan dua tersangka kerusuhan Tolikara di Papua berjalan mulus karena mereka kooperatif. Sejak penangkapan di Tolikara hingga tersangka dibawa ke Markas Polres Wamena, dan kini diterbangkan ke Markas Polda Papua di Jayapura, kedua tersangka mendapat pengawalan ketat.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje membenarkan memberlakukan pengamanan ketat bagi dua tersangka, Arianto Kogoya (26) dan Jundi Wanimbo (31). (Baca
Identitas Tersangka Tolikara: Pegawai Bank dan Staf Pemda)
Pukul 11.30 WITA, Jumat (24/7), Arianto dan Jundi yang diduga menjadi provokator kerusuhan Tolikara diterbangkan ke Jayapura dengan pesawat maskapai Express Air. Tersangka mengenakan kaus dan celana pendek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pengamatan Aghnia Adzkia, reporter CNN Indonesia yang berada di Bandara Wamena, ketika hendak lepas landas, pesawat komersial yang membawa dua tersangka tampak diiringi oleh helikopter.
Menurut sumber CNN Indonesia, Arianto dan Jundi bersikap kooperatif sejak awal. Mereka bersedia menyerahkan diri ke aparat kepolisian.
Keduanya dibawa dari Distrik Karubaga, Tolikara, menuju Wamena, Kamis (23/7), dalam satu mobil yang dikawal dua mobil aparat.
Sebanyak 30 personel dari Tim Khusus Polda Papua diturunkan untuk mengawal ketat dua tersangka yang tiba di Polres Wamena Kamis malam.
Arianto adalah pegawai Bank Papua di Tolikara, sedangkan Jundi pegawai negeri sipil di bagian keuangan Pemerintah Daerah. Kedua warga lokal Tolikara itu merupakan jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
Mereka, menurut Kapolda, adalah pihak yang pertama kali menyuruh untuk melakukan penyerangan terhadap massa jemaah salat Id di Tolikara. (Baca:
Polisi Ungkap Peran Dua Dalang Kerusuhan Tolikara)
(agk)