Wamena, CNN Indonesia -- Dua tersangka kerusuhan Tolikara, Papua, yang Kamis kemarin (23/7) ditangkap dan diperiksa di Markas Polres Wamena, saat ini, Jumat (24/7), hendak diterbangkan ke Jayapura untuk melanjutkan pemeriksaan di Markas Polda Papua.
“Tersangka persiapan bergeser ke bandara,” kata sumber CNN Indonesia di Wamena, Jayawijaya, Papua.
Saat ini petugas satuan pengendalian massa atau dalmas telah berjaga menyusul pemindahan kedua tersangka dari Wamena ke ibu kota Papua di Jayapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua tersangka berinisial HK dan JW itu ditangkap kemarin oleh Polda Papua. Mereka merupakan warga lokal Tolikara dan berasal dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI). (Baca:
Polisi Ungkap Peran Dua Dalang Kerusuhan Tolikara)
Sementara itu suasana di Tolikara telah kondusif. Rabu (22/7), Pendeta Yunus Wenda dari GIDI dan Ustaz Haji Ali Muktar mewakili muslim saling bersalaman dan berpelukan di lapangan Koramil yang menjadi lokasi salat Id saat kerusuhan pecah pada Hari Raya Idul Fitri Jumat pekan lalu.
Pendeta Yunus meminta maaf karena telah menyakiti hati muslim. Dia berharap seluruh warga Tolikara kembali bersatu seperti semula. Harapan itu diamini oleh Ustaz Ali yang berdoa agar kerusuhan tak terjadi lagi di Tolikara. (Baca:
Pendeta GIDI dan Imam Masjid Saling Peluk di Tolikara)
Bupati Tolikara Usman Wanimbo juga telah melalukan peletakan batu pertama untuk relokasi rumah dan kios yang hangus terbakar dalam kerusuhan Tolikara. Dalam seremoni itu, Usman didampingi Kapolda Papua Irjen Yotje Mende, Pangdam Militer XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal Fransen G. Siahaan, Pendeta GIDI Marthen Jingga, Ustaz Ali Mukhtar, dan para pemuda muslim serta kristiani. (Baca:
Tolikara Banjir Bantuan Sosial, Rehabilitasi Dimulai)
(agk)