Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 9.000 lowongan pekerjaan untuk pendatang baru. Ini salah satu cara untuk mengantisipasi urbanisasi besar-besaran yang kerap terjadi usai musim libur lebaran.
“Kami sudah teken nota kesepahaman dengan 170 perusahaan. Ada lowongan pekerjaan. Sementara ini jumlahnya 9.000,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Priyono di Jakarta.
Ribuan lowongan pekerjaan itu tak hanya tersedia di Jakarta, melainkan di beberapa daerah penyangga Jakarta. Jumlah lowongan pun bisa bertambah, menyesuaikan dengan jumlah pendatang yang mau sungguh-sungguh bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lowongan pekerjaan tak hanya disediakan untuk pendatang yang sudah punya keterampilan. Mereka yang belum punya keterampilan pun bisa mengisi lowongan itu dengan syarat harus mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).
"Sekarang sudah dilatih angkatan pertama sekitar 3000 orang. Bisa mendaftar di tujuh BLK," ujar Priyono.
Menurut Priyono, bukan hanya lulusan SMA yang bisa mendaftar ikut BLK, tapi juga lulusan SD. "Ini sebuah terobosan baru,” kata dia.
Harus mau di luar JakartaMasalah yang biasa terjadi ketika lulusan BLK ingin bekerja adalah mereka tidak mau ditempatkan di perusahaan yang berlokasi di daerah penyangga Jakarta.
"Yang telah kami latih ditempatkan di luar Jakarta agak keberatan. Ada yang belum berangkat, tapi sudah nanya kapan pulang," ujar Priyono.
Untuk itu Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta membuat peraturan, sebelum calon pekerja masuk BLK, mereka harus menandatangani surat perjanjian penempatan kerja.
"Membuat surat pernyataan harus siap ditempatkan di mana saja sehingga kami tidak buang uang karena mereka ternyata tidak mau ditempatkan di luar Jakarta," kata Priyono.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta memperkirakan akan ada sekitar 70 ribu pendatang baru di ibu kota. Mayoritas di antara mereka diperkirakan banyak menyasar pekerjaan di Jakarta Timur.
"Jakarta Timur pasti paling jadi incaran karena luas wilayahnya. Sentra industrinya pun banyak," kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Edison Sianturi.
Ia memprediksi sekitar 20 persen pendatang baru akan pergi ke Jakarta Timur. Setelah Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Barat juga diprediksi bakal menjadi primadona.
Sementara Jakarta Pusat diperkirakan akan menerima 15 persen pendatang dan Jakarta Selatan 11 persen.
Selain pusat perekonomian dan perdagangan, kawasan hiburan juga diprediksi akan menjadi sasaran para pendatang baru yang mencari pekerjaan.
(agk)