Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengungkapkan keinginan pemerintah negaranya untuk mendirikan konsulat jenderal di Makassar, Sulawesi Selatan. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
"Rencana mendirikan konsulat di Makassar dan juga program-program dia di Indonesia," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, kemarin.
Untuk diketahui, sejauh ini Australia sudah memiliki tiga kantor konsulat jenderal di Indonesia, yakni di Surabaya, Jawa Timur; Denpasar, Bali; dan Medan, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalla menuturkan, dalam kunjungan ke kantornya Grigson juga menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan hubungan diplomasi antara Australia dan Indonesia ke depan, termasuk kondisi perekonomian kedua negara.
"Tentu selama enam bulan terkahir kan hubungan kita jelek, lalu bagaimana semester kedua ini menjadi lebih baik," kata dia.
Hubungan Indonesia dengan Australia memang naik turun. Terakhir, Australia memberikan tekanan terkait eksekusi mati dua warganya yang masuk komplotan Bali Nine. Australia menawarkan beberapa hal agar Indonesia membatalkan eksekusi tersebut.
Dua di antaranya adalah memberikan sejumlah uang ke pemerintah Indonesia untuk mengekstradisi dua warganya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ke Australia. Selain sejumlah uang, Australia juga disebutkan menawarkan pertukaran dengan tahanan Indonesia di Australia.
Sebelum itu, hubungan Indonesia dan Australia juga memanas dengan penyadapan yang dilakukan Australia terhadap para pejabat penting di Indonesia. Salah satu yang disadap adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Indonesia sudah menyampaikan protes keras atas hal itu.
Namun, kerja sama Indonesia dengan Australia juga cukup baik. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Pemerintah Australia cukup banyak memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk bisa kuliah di sana.
(hel)