Kekeringan Tahun Ini Berpotensi Lebih Parah Dibanding 1997

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 20:32 WIB
Tahun 1997, kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan mendapat perhatian internasional karena asapnya mengganggu negara tetangga.
Sawah di Kecamatan Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, mengalami kekeringan. (Detik Foto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan kekeringan di tahun ini berpotensi lebih parah dibandingkan tahun 1997. Prediksi tersebut didasarkan pada perhitungan El Nino 2015 yang ternyata lebih tinggi dibandingkan El Nino 1997.

Berdasarkan catatan BMKG, El Nino tahun 1982/1983 dan tahun 1997/1998 adalah dua kejadian El Nino terhebat yang pernah terjadi di era modern dengan dampak yang dirasakan secara global.

Pada tahun 1997, terjadi bencana kekeringan yang luas di Indonesia. Saat itu, kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan mendapat perhatian internasional karena asapnya mengganggu negara tetangga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tahun 1997, El Nino tinggi sekali. Namun ternyata di 2015, tepatnya Januari kemarin, sudah lebih tinggi dibanding tahun 1997. Begitu juga di bulan Juli," kata Andi saat ditemui di Gedung BMKG, Jakarta, Kamis (30/7).

El Nino diprediksi akan menguat mulai Agustus hingga Desember 2015. Tren penguatan El Nino 2015 ini ditunjukan dengan kenaikan indeks ENSO dari 1,6 pada Juni menjadi 2,2 pada Desember 2015. 

Panjangnya musim kemarau di berbagai tempat di Indonesia, terutama di sebelah selatan khatulistiwa diduga merupakan dampak dari fenomena El Nino yang kini telah mencapai level sedang.

"Daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi terkena dampak El Nino 2015 meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Sulawesi Selatan (Sulsel)," kata Andi.

Dampak lain yaitu kebakaran hutan dan lahan. Andi mengatakan, Indonesia harus belajar dari pengalaman di tahun 1997 dengan melakukan antisipasi dini. "Ini kalau diatasi sejak awal tentu bisa mencegah terulangnya kekeringan di tahun 1997. Kami juga sudah peringatkan kementerian terkait untuk melakukan pencegahan," katanya.

El Nino adalah gejala penyimpangan kondisi peningkatan suhu permukaan laut yang signifikan di Samudera Pasifik sekitar ekuator, khususnya di bagian tengah dan timur. Hal ini berdampak pada pengurangan jumlah curah hujan yang signifikan di Indonesia. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER