Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah menyerahkan kriteria calon menteri yang layak versi mereka kepada Jokowi, terkait rencana perombakan kabinet yang bakal dilakukan Presiden dalam waktu dekat.
“Ini proses dialog. Kalau tiba saatnya (reshuffle kabinet), kami yakin Pak Jokowi akan membangun komunikasi politik,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Jakarta, Jumat (31/7).
Menurut Hasto, menteri-menteri baru yang nantinya akan masuk Kabinet Kerja harus memiliki kualifikasi kepemimpinan mumpuni, manajemen pemerintahan yang baik, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kriteria-kriteria yang disampaikan PDIP ke Jokowi itu, ujar Hasto, mampu mengatasi berbagai tantangan yang saat ini dihadapi pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.
Meski demikian, PDIP enggan menyebut nama-nama yang mereka anggap cocok untuk jadi bagian dari Kabinet Kerja. “Ini bukan soal sudah atau belum (memberikan nama),” ujar Hasto. (Baca juga:
PDIP Siapkan Calon Menteri Pengganti)
Hasto mengatakan belum tahu kapan Jokowi akan merombak kabinet. “Saya tidak tahu. Saya mau ke rumah Ibu (Megawati) dulu,” kata dia.
Presiden Jokowi disebut Hasto perlu ekstra hati-hati dalam merombak atau mereposisi para menterinya di kabinet, sebab masyarakat menginginkan peningkatan perbaikan, terutama di bidang ekonomi. (Baca juga
PDIP: Menteri-menteri Ekonomi Kurang Gebrakan, Rombak Saja)
Sejak tiga bulan laluIsu reshuffle kabinet telah santer terdengar sejak tiga bulan lalu, bertepatan dengan masa kerja kabinet yang telah lewat dari setengah tahun.
Awal Mei, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah mengisyaratkan bakal ada perombakan kabinet dalam waktu tak terlalu lama. Menurut JK, reshuffle kabinet dirasa perlu karena butuh kinerja mumpuni untuk mengintensifkan program kerja Jokowi-JK.
PDIP berpendapat perombakan kabinet mesti dilakukan tahun ini juga, 2015. Masa kerja enam bulan, kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno, cukup untuk menilai kemampuan masing-masing menteri apakah mampu mengemban tugas yang dibebankan kepada mereka atau tidak.
Sekitar sebulan kemudian, pertengahan Juni, Jokowi meminta seluruh menteri melaporkan kinerja kementerian untuk periode November 2014-Mei 2015 sekaligus menyampaikan perencanaan Juni-November 2015. Jokowi juga mengatakan ada kementerian yang mendapat rapor merah. Penilaian kinerja kementerian dibagi dalam kategori merah, kuning, dan hijau.
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan seluruh masukan, laporan, dan data dari berbagai pihak yang diterima Presiden telah cukup sebagai bahan pertimbangannya untuk memutuskan soal reshuffle kabinet.
(agk)