Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidharta Danusubroto mengatakan pihaknya akan memberikan beberapa poin pertimbangan terkait perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja kepada Presiden Jokowi.
"Pemerintahan ini, dalam ekonomi seperti gini, pemerintah butuh public trust, yang dipercaya publik dan market," kata Sidharta di kantor-nya, Jakarta, Rabu (5/8).
Sidharta menyampaikan bahwa saat ini kondisi dalam negeri membutuhkan sosok yang mampu membawa kondisi ekonomi tanah air tak ikut terpuruk dalam atau terbawa anjloknya kondisi perekonomian global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelambatan bukan hanya terjadi sekarang, tapi sudah mulai sejak 2012. Jadi memang dibutuhkan sosok-sosok yang mampu me-rebound kembali," katanya.
Oleh karena hal itu, Sidharta mengatakan bahwa saat pemerintah butuh kepercayaan publik yang tak hanya ditujukan pada Presiden Jokowi namun juga pada menteri-menteri dalam Kabinet Kerja.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,67 persen pada kuartal II 2015, melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on year) mencapai 5,12 persen. Perekonomian nasional juga melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,71 persen secara tahunan.
Kepala BPS Suryamin mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 2.866,9 triliun. Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang belum menggembirakan.
"Perekonomian global pada triwulan II 2015 diperkirakan melambat masih dipicu oleh rendahnya harga komoditas di pasar internasional dan ketidakpastian Fed fund rate (suku bunga AS)," ujar Suryamin dalam konferensi pers di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Rabu (5/8).
(pit)