Jakarta, CNN Indonesia -- Polri memberikan penghargaan kepada dua pejabat Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Direktur Specialis Police Datuk Seri Akhil bin Bulat dan Tinbalan Pengerah Cawangan Khas Dato Abdul Hamid bin Bador.
Bintang Bhayangkara Nararya langsung disematkan oleh Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (7/8).
"Sebagai penghargaan atas jasa dalam rangka tingkatkan hubungan kerjasama yang baik antara RI dengan Malaysia pada umumnya dan khususnya kerjasama dalam memerangi dan mencegah terorisme," kata Badrodin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badrodin mengatakan dua pejabat Kepolisian Malaysia itu sudah lama membantu Polri. PDRM telah membantu Indonesia sejak tragedi Bom Bali 2002 hingga saat ini menjelang masa pensiun Seri dan Abdul.
PDRM juga pernah memberikan penghargaan kepada pejabat Polri sebelumnya, yakni mantan Kapolri Dai Bachtiar; lalu Gories Mere yang ikut membentuk Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Selain itu, PDRM memberikan penghargaan kepada mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono.
Pemberian penghargaan Polri kepada dua polisi Malaysia tersebut berdasarkan Keputusan Presiden yang ditandatangani Jokowi pada 13 Juli.
Berdasarkan catatan CNN Indonesia, kerjasama Polri dan Polisi Diraja Malaysia terlihat saat sejumlah warga Indonesia dicegah keberangkatannya ke Suriah akhir tahun lalu. Para WNI itu diduga hendak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah konflik.
Walau demikian, celah keberangkatan warga Indonesia melalui Malaysia saat ini masih terbuka. Sebut saja Brigadir Syahputra, anggota Kepolisian Resor Batanghari, Jambi, yang disebut bergabung dengan ISIS dan tewas di Suriah. Kapolri sempat menyebut dia berangkat ke Suriah melalui Malaysia, Maret lalu.
Untuk menangkal ISIS, Polri tidak hanya bekerjasama dengan Malaysia. Polri juga sudah bekerjasama dengan kepolisian salah satu negara yang disebut sebagai negara transit menuju daerah konflik di Suriah, yakni Turki.
(agk)