Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah kekeringan yang melanda beberapa daerah akibat dampak dari badai El-Nino, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa stok atau cadangan beras dalam negeri masih dalam jumlah berkecukupan dan tidak dalam kondisi membutuhkan impor dari negara tetangga.
"Sementara ini masih cukup tapi kami terus menerus memantau sehingga apapun yang terjadi akan kami atasi," kata JK di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/8).
(Lihat Juga: FOKUS Bencana Hadang Nusantara)Namun, JK tak menampik bahwa saat ini kondisi kekeringan yang melanda beberapa daerah dalam negeri mengancam stok beras dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai langkah antisipasi utama untuk mengatasi ancaman ini, JK mengatakan bahwa pemerintah tetap memberikan pompa air dengan kualitas baik dan menyediakannya dalam jumlah yang banyak.
Langkah ini diyakini bisa membantu proses pengairan bagi para petani sehingga bisa menjaga sekaligus memperkuat stok cadangan beras dalam negeri.
(Baca Juga: Bulog Yakinkan Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun)
"Yang penting dijamin masyarakat dan negeri ini tidak kekurangan beras bagaimanapun caranya," kata JK.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pertanian memperkirakan sekitar 75,5 juta ton gabah kering giling (GKG) tersedia hingga akhir tahun.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memperkirakan akibat El Nino, produksi gabah kering giling akan turun menjadi 75,2 juta ton. Atas dasar ini, Amran menegaskan impor beras merupakan opsi terakhir yang harus ditempuh.
Amran memaparkan, daerah yang masih dilanda kekeringan antara lain, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon di Jawa Barat; Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, Kabupaten Gerobogan di Jawa Tengah; Kabupaten Bojonegoro di Jawa Timur; dan Kabupaten Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur.
(utd)