Solo, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong peran pondok-pondok pesantren dalam negeri untuk ikut memerangi aliran-aliran Islam yang bersifat radikal. Menurut JK, perlawanan sudah seharusnya dilakukan mengingat aliran ini bertentangan dengan seluruh ajaran Islam.
"Upaya kami untuk melawan Islam radikal yang tentu tak sesuai dengan paham Islam," kata JK dalam pidato sambutannya pada Hari Ulang Tahun Pondok Pesantren Modern Islam Asalaam yang Ke- 33 Tahun, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/8).
(Lihat Juga: Bahas Islam Radikal, Jokowi Minta NU Jadi Benteng)Aliran Islam radikal ini diyakini lahir dari paham-paham yang tergerus sekaligus dipengaruhi oleh beragam faktor. Menurut JK kemunculan suatu paham yang ingin diberantas harus disiasati dengan paham lainnya. Salah satu alat senjata yang bisa digunakan untuk melawan paham ini yakni, pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendidikan Islam dimata JK kini sudah seharusnya disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini juga diyakini bisa berkesinambungan dan selaras dengan misi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam moderat.
(Lihat Juga: Tahun 2015 dalam Bayang-bayang Terorisme)JK menjabarkan, saat ini banyak contoh dari perubahan-perubahan pendidikan yang kemudian diselaraskan dengan zaman yang diaplikasikan dalam menunaikan ibadat umat Muslim.
"Dulu musafir itu harus 80 km, sekarang ada pesawat yang mampu menempuh jarak 80 km. Masa harus tidak berpuasa jika seperti itu? Zakat, misalnya, dulu harus dibayar dengan beras, sekarang bisa dengan uang," kata JK.
Menurut JK penting agar masyarakat dan seluruh pihak terkait mampu mengekspresikan partisipasi dan kontribusinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu diyakini JK sebagai salah satu alat dan kekayaan tanah air yang akhirnya bisa terus berkembang dan bertahan sebagai salah satu negara Islam dengan penduduk terbanyak di dunia.
"Kita salah satu negara Islam yang bisa melaksanakan Ramadhan lalu setelah itu ibadah Lebaran dengan damai. Ada beberapa negara yang tidak bisa merasakan kondisi tersebut," katanya.
Selain itu, JK juga mendorong kreativitas dan jiwa kewirausahaan dalam pendidikan di pondok pesantren Islam. Perayaan Hari Ulang Tahun yang ke-33 Pondok Pesantren Asalaam ini juga dihadiri oleh Ibu Wakil Presiden Mufida Kalla, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
(utd)