Ahlulbait: Islam Larang Muslim Kafirkan Sesama Umat

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Minggu, 09 Agu 2015 08:41 WIB
"Takfir atau sikap mudah mengkafirkan pihak lain bisa menimbulkan permusuhan sedangkan Islam ajarannya Rahmatan Lil Alamin," kata Ketua Dewan Syuro ABI.
Imbauan Muhammadiyah kepada umat Muslim agar tidak mudah menyebut kafir kepada pihak lain mendapat dukungan dari organisasi Ahlulbait Indonesia. (AntaraFoto/ Arif Firmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Imbauan Muhammadiyah kepada umat Muslim agar tidak mudah menyebut kafir kepada pihak lain mendapat dukungan dari organisasi Ahlulbait Indonesia. Menurut Ketua Dewan Syuro Ahlulbait Umar Syahab, imbauan Muhammadiyah senada dengan peraturan yang dimiliki ajaran agama Islam.

"Islam melarang Muslim mengkafirkan saudaranya yang seiman. Takfir bisa menimbulkan sikap permusuhan, sedangkan Islam ajarannya Rahmatan Lil Alamin dan memerintahkan kaum Muslimin untuk berdamai jika ada perbedaan," ujar Umar kepada CNN Indonesia, Sabtu (8/8). (Lihat Juga: Muhammadiyah Imbau Umat Muslim Tak Obral Ucapan 'Kafir')

Umar mengatakan bahwa larangan bagi Muslim untuk melakukan takfir kepada sesama pemeluk agama Islam sudah terdapat dalam kitab suci maupun hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, seseorang tidak boleh dipermasalahkan agamanya jika meyakini Tuhan dan Nabi yang sama dengan ajaran agama tertentu. (Lihat Juga: FPI soal Kafir: Kami Enggak Bisa Toleransi Penyimpangan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga berkata, jika ada perbedaan antar organisasi Muslim dalam memandang sebuah peraturan dan/atau perbuatan, seharusnya dialog damai yang dilakukan.

"Menjadi masalah dan diimbau oleh Muhammadiyah kalau orang yang dikafirkan adalah sesama Muslim dan mendapat takfir hanya karena berbeda pendapat," katanya.

Sebelumnya, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai takfirisme bisa mendorong ke arah disintegrasi umat Muslim.

"Hal ini menjadi perhatian dari Muhammadiyah bahwa dalam kehidupan umat Muslim di Indonesia ada kecenderungan mengkafirkan pihak lain. Tentu ini tidak positif dan membawa terjadinya konflik internal yang tajam," kata Din, yang juga Presiden Moderator Asian Conference of Religions for Peace (ACRP), kepada CNN Indonesia.

Ia mengatakan di Indonesia sudah muncul gejala-gejala takfirisme seperti misalnya sikap ingin eksklusif dan merasa lebih benar dari kelompok Muslim lainnya, yang memiliki pandangan berbeda. Selain itu, juga sudah tampak gejala penghinaan dan kekerasan potensial dan berbahaya.

"Sebagai organisasi tengahan dan moderat kami ingin membela Islam dalam mengembangkan budaya toleransi dan tenggang rasa sesama," katanya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER