Akhir Pekan, Menteri Retno Beli Sarapan di Pinggir Jalan

Resty Armenia, Abraham Utama, & M Safir Makki | CNN Indonesia
Minggu, 09 Agu 2015 12:26 WIB
"Lauknya enak, nasi uduknya juga enak," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi membeli sarapan pagi nasi uduk di kawasan Sabang, Jakarta, Minggu, 9 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berstatus sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas urusan luar negeri Indonesia tidak membuat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sungkan memanjakan perut di pinggir jalan.

Minggu (10/8) pagi, Retno bersama putra bungsunya, Bagas Marsudi, terlihat membeli sarapan di Jalan Sabang, Jakarta.

Tampil kasual dengan kaus berkerah, celana training, sepatu olah raga dan topi fedora membuat Retno tak dikenali penjual dan warga di kawasan yang memang terkenal menjajakan beragam jenis kuliner tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu turun dari mobil Vellfire pribadinya, Retno dan Bagus langsung menghampiri lapak penjual nasi uduk yang ramai. Setelah mendapatkan beberapa bungkus nasi uduk, mantan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia itu tersebut lantas masuk ke sebuah warung tegal yang sempit.

Di warteg yang dimiliki Bu Mumun itu, Retno memilih beberapa lauk seperti ikan mujahir goreng, ikan teri, telur balado dan sambal. Dihampiri setelah melayani Retno, pemilik warteg tersebut mengaku tidak mengenal sosok yang baru saja ia layani.

"Wah saya nggak tahu. Kalau tahu dia itu menteri, tadi saya mau tanya-tanya ke dia," ujar Dian, pekerja di warteg tersebut.

Kepada CNN Indonesia, Retno mengaku baru pertama kali membeli makanan di daerah Sabang. Ia berkata, ia dan anaknya sebenarnya memutuskan untuk membeli sarapan di pinggir jalan tanpa rencana.

Dalam perjalanan pulang setelah mengikuti Fun Run and Carnival yang diselenggarakan Kemlu dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menyambut Asean Day di Tugu Monumen Nasional, Bagas secara spontan mengajak ibunya untuk menyantap nasi uduk.

"Tadi di mobil anakku bilang, 'Mami makan nasi uduk dong'. Kebetulan kami ada di Sabang, maka terjadilah adegan tadi," ujar Retno.

Retno menuturkan, ia membeli belasan bungkus nasi uduk dan sejumlah lauk tidak hanya untuk kedua anak dan suaminya saja. Seluruh pengawal dan asisten rumah tangganya juga menyantap menu yang sama pagi ini.

"Lauknya enak. Nasi uduknya juga enak," ucap Retno.

Bagi Retno, status menteri yang ia sandang tidak boleh membatasi pergaulannya dengan masyarakat dari berbagai lapisan. Berwisata kuliner di pinggir jalan, menurut Retno, dapat menyegarkan pikirannya yang penuh hiruk-pikuk dengan persoalan negara.

"Di pinggir jalan, mendengarkan orang ngobrol macam-macam dan ngalor-ngidul itu mengasyikan," ujar Retno. Ia berkata, aktivitas seperti itu menghadirkan sesuatu yang berbeda dari rutinitasnya.

Sebelum ini, Retno juga kerap melakukan hal yang tak wajar dilakukan seorang menteri. Bulan Mei lalu misalnya, ia mengayuh sepeda dari rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra ke kawasan Senopati. Rupanya, bersepeda merupakan salah satu hobi yang ia jaga hingga saat ini.

Jumat (7/9) kemarin, Retno pun juga melakukan hal nyentrik. Mengenakan pakaian olahraga dan topi fedora abu-abu kesayangannya, Retno memimpin para pegawainya untuk kerja bakti membersihkan kantor kementeriannya dari sampah. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER