Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo, angkat bicara setelah disindir Presiden Joko Widodo, Sabtu (8/8) kemarin, sebagai salah satu anggota legislatif yang paling sering melontarkan kritik kepadanya.
Kepada CNN Indonesia, Bambang mengakui sindiran Jokowi memang benar. Akan tetapi, Bambang mengatakan beragam kritiknya terhadap Jokowi sebenarnya terlontar agar pemerintah berhenti melakukan kesalahan-kesalahan.
Jika pemerintah tidak dikritik, Bambang khawatir Jokowi akan dijatuhkan melalui proses pemakzulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya suka mengkritik karena ingin pemerintahan Jokowi tidak berakhir di tengah jalan. Membiarkan pemerintah melakukan kesalahan terus-menerus sama saja dengan menjerumuskannya ke pemakzulan," ujarnya melalui pesan singkat.
Saat membuka Rapat Kerja Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia, Jokowi mengaku mengenal Bambang sebagai sosok yang kerap melempar kritik kepadanya.
"Saya tadi hanya perhatikan nama Pak Bambang saat nama pengurus baru SOKSI disebutkan. Saya tidak tahu, kenapa ya Pak Bambang Soesatyo kalau kritik saya kok pedas banget," ujar Jokowi disambut tawa para hadirin di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu kemarin.
Mendengar sindiran Jokowi, Bambang yang duduk di deretan bangku terdepan terlihat langsung tertawa. Jokowi pun kembali melanjutkan sindirannya.
"Tapi tidak masalah Pak Bambang, itu tidak masuk pasal penghinaan Presiden kok, tidak masuk. Jadi diteruskan saja tidak apa-apa karena kritik itu tanda perhatian dan cinta," ujarnya.
Dalam catatan CNN Indonesia, Bambang setidaknya pernah mengeluarkan dua pernyataan keras terhadap pemerintahan Jokowi.
Februari silam, Bambang menyebut pencalonan Badrodin Haiti sebagai Kepala Polri oleh Jokowi sebagai sesuatu yang asal-asalan. Pasalnya pihak Istana hanya melampirkan dua lembar kertas ke DPR sebagai bentuk surat keputusan memilih Badrodin sebagai calon tunggal Kapolri.
Anggota Komisi III itu menilai, surat tersebut sebagai sesuatu yang konyol karena hanya berisi keterangan beberapa paragraf dan sisanya berupa lampiran data pribadi dari Badrodin Haiti.
Awal Juli lalu, Bambang kembali mengeluarkan pernyataan pedas. Ia berkata, Jokowi tidak sebaik Badrodin dalam mengelola anak buah. Menurutnya, Polri semakin solid karena dalam beberapa bulan terakhir dapat mengungkap 10.435 kasus dan menangkap 13.062 tersangka narkoba.
Kesolidan Polri ini lalu dibandingkannya Kabinet Kerja terutama setelah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan ada menteri yang menghina Jokowi.
"(Polri) tidak seperti kabinet saat ini, antarmenteri saling beda pendapat dan saling serang," katanya
(hel)