Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama curiga ada pihak-pihak yang tidak menginginkan dirinya mengadakan bus transjakarta merek Scania. Dia bahkan menyebut, beberapa pegawai salah satu dinas di DKI bak berkelompok ingin menjatuhkan citra bus Scania layaknya barisan sakit hati.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengungkapkan kecurigaannya itu ketika Uji Kelayakan atau KIR bus Scania dilakukan di Semarang. Dia pun menilai tidak ada masalah dengan bus yang didatangkan dari Swedia tersebut.
"Ini saya justru mulai suudzon. Keliatan orang-orang yang pengen jatuhkan Scania. Makanya saya mau teliti Kepala UJI KIR ini ada maksud apa? Dia orang KIR yang lama enggak? Karena banyak sekali barisan sakit hati di Dishub (Dinas Perhubungan). Orang perhubungan dipimpin orang yang bukan dishub, orang yang sekolah dishub gigit jari. Orang KIR yang biasa bagi-bagi duit bagaimana? Kan brengsek sekali ini. Waktu itu kan sudah pernah ketangkap sama KPK," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengungkapkan banyak oknum yang terus mencari celah negatif dari bus Scania. Salah satunya adalah ketika uji KIR menyebut bus hanya memiliki kapasitas penumpang sebanyak 39 orang. Hal itu, menurut Ahok, tidak benar dan merupakan ulah oknum yang mencoba bermain.
Dia pun menyebut, lebih baik terjadi kesalahan administrasi dari pada terjadi kebakaran bus akibat kesalahan pada saat uji KIR.
"Lebih baik kesalahan urus administrasi atau lebih baik busnya? Kamu mau naik dan pilih yang
kebakar, tapi administrasi ditulisnya benar atau yang busnya sudah teruji tapi KIRnya salah? Ini enggak ada yg salah kok," ujarnya.
Ahok menjelaskan, kapasitas 30 penumpang yang tertulis dari hasil uji KIR adalah salah. Dia menyebut angka 39 itu kemungkinan ditujukan untuk jumlah kursi. Ahok mengatakan bus dapat ditumpangi oleh 110 hingga 120 orang dengan rata-rata bobot 60-70 kilo. Dia pun menilai bus Scania memiliki kualitas yang baik.
"Ada kabel yang goyang saja nih langsung keluar tanda peringatan di dashboard pengemudi. Langsung si pengemudi harus menghentikan, memanggil pabrik untuk periksa semua. Ini bagus dong, kalau saya bilang ini, ketakutan merek-merek lain," kata Ahok.
(meg)