Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan akan memberi pengamanan lebih pada empat daerah jelang perayaan kemerdekaan. Empat daerah tersebut adalah Papua, Aceh, Sulawesi Tengah dan Maluku.
Badrodin menyebut empat daerah tersebut adalah daerah konflik. Karena itu Polri merasa perlu untuk meningkatkan kemananan saat ada kegiatan bersifat nasional di daerah tersebut.
"Mulai dari Papua, lalu Maluku, ada juga Sulawesi Tengah, dan Aceh," kata Badrodin di Jakarta, Senin (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di empat derah tersebut pernah terjadi konflik baik bersifat horisontal maupun konflik yang mengganggu kedaulatan. Di Papua hingga saat masih dikenal gerakan separatis Operasi Papua Merdeka (OPM). Beberapa kali bahkan terjadi kasus pengibaran bendera Bintang Kejora yang jadi salah satu simbol OPM.
Dalam beberapa waktu terakhir, di Papua juga kerap terjadi kerusuhan dari mulai konflik pilkada hingga bentrok massa dengan petugas keamanan seperti yang terjadi Paniai dan Tolikara.
Sementara di Maluku pernah terjadi konflik horisontal bernuansa agama.
Di Aceh gerakan separatis yang pernah ada adalah Gerakan Aceh Merdeka. Meski telah menyatakan damai, di provinsi paling barat itu beberapa kali terjadi aksi penembakan yang melibatkan sisa-sisa aktivis GAM.
Sedangkan untuk Sulteng, Polri merasa perlu mewaspadai karena di salah satu daerah di sana yakni di Poso, jadi basis gerakan teror. Pimpinan kelompok tersebut, Santoso hingga saat ini belum tertangkap.
"Itulah empat daerah yang kita tingkatkan keamanannya," ujar Badrodin.
Berbeda dengan Polri, Tentara Nasional Indonesia mengaku seluruh wilayah di Indonesia aman jelang perayaan 17-an.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI tak memberi pengamanan khusus untuk daerah yang dinilai rawan gangguan keamanan.
"Aman semuanya, tidak ada daerah yanh dikhususkan," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut.
(sur)