Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan internal partai akan melakukan rapat terkait santernya isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo siang ini. Rio mengaku dirinya belum dapat memastikan apakah jatah NasDem akan berkurang atau bertambah pasca perombakan susunan menteri nanti.
"Ini mau ke kantor DPP akan rapat dengan ketua. Salah satunya bahas itu," ujar Rio, Rabu (12/8). (Baca:
NasDem Pasrah Jika Jokowi Reshuffle Menteri Tedjo)
Saat ini Partai NasDem mengantongi empat kursi di jajaran atau setingkat menteri, yakni Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edy Purdijatno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan, dan Jaksa Agung M. Prasetyo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, nama Tedjo disebut-sebut dalam salah satu nama yang akan terpental dari Kabinet Kerja. Pagi tadi, beredar surat yang permintaan maaf sekaligus pamitan yang berasal dari Tedjo. Rio pun membenarkan menerima pesan itu dari nomor ponsel Tedjo.
"Itu mendekati kebenaran. Tapi ini kan belum ada pengumuman resmi dari presiden," ucapnya. (Baca:
NasDem Benarkan Menteri Tedjo Berpamitan Lewat Pesan Singkat)
Tedjo adalah salah satu menteri yang disorot karena dianggap gagal dan pernyataannya kerap memicu kontroversi di masyarakat. Pernyataan paling kontroversi muncul ketika Tedjo belum genap tiga bulan menjabat menteri, 24 Januari 2015.
Kala itu ramai-ramai masyarakat dari berbagai kalangan mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendukung lembaga itu dari perseteruan dengan Polri. Tedjo menyebut dukungan rakyat kepada KPK versus Polri sebagai dukungan dari rakyat yang tidak jelas.
(obs)