Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pendidikan DKI Jakarta membenarkan adanya anggaran rehabilitasi bangunan sekolah yang mencapai puluhan miliar rupiah. Anggaran itu digunakan untuk merehabilitasi lima sekolah yang berada dalam satu kompleks pendidikan.
"Memang benar ada dana tepatnya Rp 49 miliar itu di Kompleks SMA Negeri 19. Di sana ada tiga SD, ada satu SMP, dan satu SMA. Ini adalah perencanaan tahun yang lalu dan saya diberikan tugas untuk melakukan efisiensi," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budhiman saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Arie tidak hanya jumlah bangunan yang membuat rehabilitasi sekolah tersebut mahal, latar belakang bangunan yang merupakan cagar budaya menjadi alasan tersendiri mengapa biaya rehabilitasi begitu mahal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekolah tersebut bangunan cagar budaya, tentu diperlukan kehati-hatian untuk bisa mempertahankan beberapa bangunan yang ada," ujar Arie. (Baca:
Ahok: Rehab Satu Sekolah Rp 50 Miliar Kemahalan)
Saat ini, ujar Arie, sedang melakukan penghitungan ulang yang lebih cermat dan efisien agar benar-benar meraih harga yang sesuai sambil menunggu pelelangan.
"Karena mempertimbangkan dan sampai saat ini belum bisa masuk ke pelelangan, maka memang sebaiknya harus ditunda supaya benar-benar selesai (pembangunannya) dan melakukan penghitungan ulang yang lebih cermat dan efisien," kata dia.
Menanggapi pernyataan Arie, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih tidak terima. Menurut dia, angka itu tetap tidak wajar. (Baca:
Janji Renovasi Sekolah Berujung pada Duplikasi Anggaran)
"Tidak usah cagar budaya, kamu hitung saja, bangun gedung biasa, harganya Rp 5 juta per meter. Kalau sampai segitu, memang mau bangun sampai 1 hektare?” ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di Balai Kota, Jumat (14/8).
Ahok mengaku sudah memeriksa anggaran dana yang akan digunakan untuk rehabilitasi sekolah. Dan ia menemukan bahwa anggaran tersebut terlalu tinggi. "Begitu kami masuk (ke Pemprov DKI) saya sudah tahu, Dinas Pendidikan itu ngaco," kata Ahok. (Baca:
Rehabilitasi Sekolah Rp 755,3 Miliar Dialihkan ke Disdik DKI)
SMA Negeri 19 Jakarta memang merupakan bangunan cagar budaya. Gedung sekolah tersebut menjadi salah satu peninggalan sejarah etnis Tionghoa di Jakarta. Bahkan Menteri Pendidikan Anies Baswedan mengatakan sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah peranakan Tionghoa pertama di Indonesia.
(obs)