Ahok Akui Sebagian Warga Jakarta Masih 'Terjajah'

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Senin, 17 Agu 2015 11:36 WIB
Diskriminasi pendidikan, kesehatan dan perumahan dijadikan takaran Ahok atas warganya yang 'dijajah' oleh bangsa sendiri.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bertindak sebagai Pembina Upacara dalam Peringatan Hari Pramuka ke-54 di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (14/8). (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kata merdeka bisa mengandung banyak arti. Ada yang mengartikannya lepas dari penjajahan, kondisi yang bebas tanpa tekanan dari siapapun atau tidak terikat oleh pihak manapun. Namun, ide itu tidak sepenuhnya terjadi dalam kenyataannya termasuk di Jakarta,

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya arti sendiri tentang kemerdekaan. Baginya, merdeka adalah saat ketika keadilan sosial bisa diwujudkan.

"Kemerdekaan bagi saya ya terwujudnya keadilan sosial di masyarakat. Tidak ada lagi diskriminasi pendidikan, kesehatan, tempat usaha, maupun perumahan. Itu yang Jakarta lakukan," kata Gubernur yang aktab disapa Ahok usai gelaran upacara bendera di Silang Monas, Jakarta, Senin (17/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya melulu soal rakyat, bagi Ahok, keadilan sosial juga patut diwujudkan di lingkup pegawai negeri sipil (PNS). Ia menegaskan tidak akan ada lagi orang atau golongan tertentu yang hanya menjadi PNS.

"Siapapun yang diseleksi dan mampu, dia bisa memimpin di DKI. Tidak ada istilahnya dikuasai kelompok tertentu. Kalau dia tidak mampu, akan kami copot (dari jabatannya)," ujar Ahok.

Ahok percaya jika para pejabat yang berada di jajaran atas berlaku baik dan menaati peraturan, maka semua pegawai juga akan berlaku sama.

"Yang paling susah melawan PNS sendiri. Benar kata Bung Karno kalau lawan teman sendiri lebih susah," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Sebelumnya, Ahok mengatakan masih banyak warga ibu kota yang belum benar-benar merdeka. Pasalnya, masih banyak warga yang masih 'terjajah' oleh bangsa sendiri.

"Kita selalu memekikkan merdeka, merdeka, dan merdeka. Tapi kenyataannya banyak sekali warga di DKI yang belum merdeka dari penjajahan, dari oknum, baik pejabat maupun oknum ormas," kata Ahok, sapaan akrab Basuki dalam pidato Hari Kemerdekaannya di Silang Monas.

Salah satu bukti masih adanya penjajahan di DKI, menurut Ahok, adalah masih adanya penarikan upeti dari oknum-oknum yang dimaksud Ahok. Hal inilah yang harus dilawan oleh setiap warga di DKI saat ini.

Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful mengatakan untuk mengisi kemerdekaan, perlu menanamkan semangat juang kepada pemuda.

"Kami ingin menanamkan pada generasi muda bahwa bangsa Indonesia dilahirkan sebagi bangsa pejuang. Bangsa pejuang itu adaah bangsa yang tidak putus asa, bangsa yang rela berkorban dan iklhlas," kata Djarot.

"Bangsa penjuang adalah bangsa yang ingin bangsa dan negaranya maju dan betul-betul melakukan perjuagan dengan ikhlas tanpa menghitung-hitung untung dan rugi," ujarnya.

Ia pun berharap momen kemerdekaan kali ini bisa dijadikan momen bangsa Indonesia melompat jauh ke depan dan memastikan diri kemerdekaannya dari model penjajahan modern saat ini. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER