Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat ATR 42 milik maskapai penerbangan Trigana Air Servie bernomor penerbangan IL 257 hilang saat terbang dari Sentani menuju Oksibil, Papua, Ahad kemarin (16/8), sekitar pukul 14.55 WIT. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan, Kementerian bersama dengan lembaga terkait akan melakukan pencarian hari ini, Senin (17/8), mengingat medan jatuhnya pesawat yang cukup sulit.
Barata menuturkan, pencarian akan sangat sulit dilakukan malam ini karena kondisi medan yang gelap. Pencarian yang dilakukan lewat jalur darat oleh masyarakat sekitar juga belum bisa maksimal.
"Malam ini ada pencarian tapi belum maksimal, gelap. Medannya sulit. Besok pagi kami tetap akan melakukan pencarian," ujar Barata di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Ahad malam (16/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barata berharap upaya pencarian melalui jalur darat dan udara besok pagi tidak akan terhambat oleh kendala apapun. Upaya ini akan dilakukan oleh tim gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), tim SAR daerah, serta masyarakat sekitar.
Menurut Barata, sejauh ini informasi masyarakat memberikan laporan kepada perwakilan Kementerian Perhubungan yang ada di dekat lokasi kejadian. "Cuma begitu saja informasinya, makanya (keterangan) saya singkat sekali. Di sana juga enggak gampang," kata Barata.
Hal senada juga disampaikan Wakil Komandan Operasi Pencarian Pesawat Trigana Letnan Kolonel Muhammad Aidi. Aidi menyebutkan sejumlah kendala teknis yang dihadapi tim dalam upaya pencarian. Di antaranya stok bahan bakar minyak untuk mendukung operasional tipis, kendaraan operasional terbatas, sarana jalan belum memadai serta medan pencarian yang merupakan kendala nyata bagi Tim SAR.
Pagi ini, tim penyelamat darat dari unsur lokal di Pegunungan Bintang akan bergerak dalam empat tim, dengan jumlah 10 orang setiap tim. Mereka terdiri dari TNI, polisi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan warga setempat.
Pesawat ATR 42 milik Trigana bernomor penerbangan IL 257 hilang saat terbang dari Sentani ke Oksibil. Pesawat terbang dari Sentani pukul 14.22 WIT dengan mengangkut 49 penumpang, dan seharusnya tiba pukul 15.04 WIT di Bandara Oksibil.
Pesawat tersebut diterbangkan oleh Capt. Hasanudin dengan Co. Pilot Ariadin, dan dua orang pramugari yaitu Ika N dan Ditta A, serta seorang teknisi Mario.
Trigana menyatakan dalam laman perusahaan mengoperasikan tujuh jenis pesawat ATR 42-300. Pesawat tersebut mampu mengangkut beban maksimal 4.500 kilogram (kg), memiliki kemampuan terbang tanpa henti selama sembilan jam, dan mampu mendarat pada bandara dengan landasan pacu minimum 900 meter.
(rdk)