LIPUTAN KHUSUS

Ucup Tutup 'Siaran' 10 Jam Setelah Soeharto

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Senin, 17 Agu 2015 13:35 WIB
Hari kematian M Jusuf Ronodipuro bersamaan dengan Presiden Kedua RI Soeharto. Penyakit kanker paru-paru dan stroke membuat Jusuf tumbang.
M Jusuf Ronodipuro. (Dok Wikimedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jakarta, Minggu 27 Januari 2008. Di televisi, penuh kabar soal kematian Presiden Kedua RI Soeharto. Ya, hari itu sang penguasa orde baru meninggal setelah beberapa waktu dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Hiruk pikuk pun terjadi. Warga ibu kota sebagian tertumpah ke pinggiran jalan.

Sementara itu pada sebuah ruang rawat inap di dalam rumah sakit lain, yakni Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, terbaring M Jusuf Ronodipuro -tokoh pengabar berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seantero dunia. Hening dan tenang, begitu anak pertamanya Dharmawan Ronodipuro mengenang.

Jusuf terbaring sakit akibat kanker paru-paru dan stroke yang dideritanya. Penyakit itu membuatnya sulit bernafas. Sehingga mengharuskannya mondok di rumah sakit sejak 14 Desember 2007. (Baca juga: Om Jusuf, Si Tukang Nongkrong di Perempatan 10)

Ucup, begitu panggilan sayang dari sang istri Siti Fatima Rassat buat Jusuf, seperti yang dituliskan blog menantu perempuannya, Louisa Tuhatu. Hari itu ia nampak lebih payah dari biasanya. Dan benar saja, setelah menjalani perjalanan panjang keluar masuk rumah sakit sejak Juni 2007, Ucup menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 23.20 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Siarannya (hidupnya) tutup pada usia 88 tahun,” kata Dharmawan kepada CNN Indonesia Rabu pekan lalu. Sebuah kebetulan, waktu kematian Ucup hanya berselang 10 jam dari sang Jenderal Besar Soeharto.

Jenazah Ucup lantas disemayamkan di rumah duka Jalan Talang Betutu, Menteng, Jakarta Pusat. Kala itu, Sejumlah kerabat dan pejabat, seperti Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Soedarsono dan Menteri Negara Pemberdayaan perempuan (Men PP) Meutia Hatta datang melayat. “Berkat jasa dan kebaikan Juwono, bapak dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kalibata pukul 12.45, keesokan harinya, Senin 28 Januari 2008,” katanya.  (Simak Fokus: Penyebar Kabar Indonesia Merdeka)

Ucup meninggalkan isteri Siti Fatma dan dua putra dan satu putri. Usai pemakaman, Darmawan Ronodipuro, mengatakan bahwa ayahnya meninggal dengan tenang. "Papa hanya berwasiat untuk selalu menjaga Mama," ujarnya.

Sebagai penghormatan atas jasa dan keberaniannya mengabarkan Proklamasi di tengah represifnya penjajahan Jepang, Radio Republik Indonesia yang didirikannya mengabadikan nama Jusuf Ronodipurosalah satu nama ruang di sana.  (Cek INFOGRAFIS: Pengirim Kabar Indonesia Merdeka ke Seantero Dunia)

“Ada sebuah anekdot yang dilontarkan lantaran bapak meninggal nyaris bersamaan dengan Soeharto,” kata Dharmawan. Salah seorang kerabat atau kawannya yang tak diingat Dharmawan mengatakan mengapa Jusuf dan Soeharto meninggal bersamaan, “Mungkin di surga Pak harto butuh juru bicara." (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER