Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan fasilitas SAR Unit (SRU) Udara untuk mencari pesawat ATR 42 milik maskapai Trigana Air Service yang hilang sejak Minggu (16/8). Pengerahan SRU Udara tersebut diharapkan mampu mempercepat proses penemuan lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
"Alut SRU yang terlibat di lokasi: Helly Bell TNI AD 1 unit, TNI AU 2 unit, Susi Air Pilatus 1 unit dan 1unit pesawat caravan milik AMA (Aviation Mission Association)," kicau @SAR_NASIONAL, Senin (17/8).
Basarnas juga menginformasikan, proses pemantau lost contactnya pesawat ATR 42 milik maskapai Trigana Air Service dilakukan di Indonesia Mission Control Center (IDMCC) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Basarnas menjelaskan, luas probable search area sekitar 1.879 Mil. Jarak tersebut dimulai dari Bandara Sentani hingga titik duga jatuhnya pesawat ATR 42 milik maskapai Trigana Air Service di dekat Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang Papua.
Hingga kini, Basarnas menyatakan, belum berhasil menemukan tanda-tanda fisik keberadaan pesawat tersebut dan Tim SAR gabungan masih berusaha menjangkau crash site yang diterima dari laporan warga setempat.
Pada pencarian sejak pagi ini, Basarnas bersama aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri telah menerjunkan 266 orang untuk mencari keberadaan Trigana Air IL 257. Basarnas juga menyiapkan 10 pesawat kecil untuk membantu pencarian Trigana Air IL 257 dari udara.
Pesawat ATR 42 milik Trigana bernomor penerbangan IL 257 hilang saat terbang dari Sentani ke Oksibil. Pesawat terbang dari Sentani pukul 14.22 WIT dengan mengangkut 49 penumpang, dan seharusnya tiba pukul 15.04 WIT di Bandara Oksibil.
(rdk)