Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan berangkat ke Jayapura siang ini guna meninjau proses pencarian hilangnya pesawat Trigana Air jenis 42-300 dengan nomor penerbangan IL257 yang hilang Ahad (16/8).
"Siang ini berangkat pukul 13.00 WIB, naik pesawat komersial ke Bali, terus naik fokker (Kemenhub) mendarat di Sentani, Jayapura," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid saat dihubungi wartawan, Senin (17/8).
Sementara itu, Hadi mengatakan operasi pencarian sudah berlangsung sejak pukul 06.00 pagi waktu setempat. "Tim gabungan sudah menyusuri lokasi yang diduga jatuhnya pesawat trigana. Sampai saat ini belum bisa dipastikan dan ditemukan lokasi pasti," kata Hadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi menjelaskan, sampai saat ini tim sudah menyusuri beberapa lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat. Namun dia tidak menyebutkan titik lokasi yang dimaksud karena belum mendapat informasi baru.
Kementerian Perhubungan sudah memberikan instruksi kepada Direktur Angkutan Udara, agar menyiapkan pengajuan flight approval baru untuk upaya evakuasi udara. Hal ini untuk memfokuskan pencarian dari udara dalam menemukan koordinat dan setelahnya pencarian dilanjutkan dari darat.
"Kami akan berikan dengan segera, untuk kepentingan evakuasi tersebut tanpa ada kendala," kata Hadi.
Selain itu, sebagaimana laporan yang dia terima dari Direktur Navigasi Kementerian Perhubungan, disebutkan bahwa seluruh alat navigasi untuk transportasi udara atau penerbangan berfungsi dengan normal dan tidak terdapat masalah.
Menteri Pehubungan Ignasius Jonan mengatakan semua pejabat dan aparat yang terkait dengan hilangnya pesawat Trigana Air jenis 42-300 dengan nomor penerbangan IL257 harus bertanggungjawab dan tidak memberikan toleransi atas bentuk kelalaian kerja.
"Setiap aparatur yang terkait hilangnya pesawat, harus bertanggungjawab. Saya tidak mentoleransi kelalaian dalam pekerjaan apapun," ujar Jonan dalam amanat upacara HUT RI ke 70 di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (17/8).
Jonan menuturkan, kejadian hilangnya pesawat kemarin menjadi contoh kewaspadaan dalam bekerja sebagai aparatur negara sedang diuji. Disebutkan, perlu ada kewaspadaan 24 jam sehari dalam bekerja.
"Bahwa semua tugas di unit pelaksana teknis (UPT), tidak boleh membuat kelalaian sekecil apapun juga dan harus waspada," ujar Jonan.
Namun, Jonan sendiri belum mendapatkan informasi terkini terkait pesawat yang mengalami hilang kontak pada Minggu (16/8) lalu dan dilaporkan jatuh atas informasi dari masyarakat.
Hingga saat ini, proses pencarian masih terus dilakukan. Informasi terakhir menyebutkan Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan fasilitas SAR Unit (SRU) Udara untuk mencari pesawat ATR 42-300 milik maskapai Trigana Air Service yang hilang sejak Minggu (16/8). Pengerahan SRU Udara tersebut diharapkan mampu mempercepat proses penemuan lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
"Alut SRU yang terlibat di lokasi: Helly Bell TNI AD 1 unit, TNI AU 2 unit, Susi Air Pilatus 1 unit dan 1 unit pesawat caravan milik AMA (Aviation Mission Association)," kicau @SAR_NASIONAL, Senin (17/8).
(rdk)