Berjuang Atasi Grogi Kibarkan Bendera di Hadapan Jokowi

Noor Aspasia | CNN Indonesia
Senin, 17 Agu 2015 20:06 WIB
Mengibarkan Pendera Pusaka di Istana Merdeka menjadi pencapaian tertinggi seorang paskibraka, namun bukan lewat jalan yang mudah untuk bisa meraihnya.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyerahkan Bendera Merah Putih kepada anggota Paskibraka Maria Felicia Gunawan (kanan) saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 RI. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senin (17/8) menjadi hari perayaan kemerdekaan Indonesia yang telah diperoleh sejak 70 tahun lalu. Pagi itu, 07.00 WIB, tiga remaja dari tiga daerah yang berbeda, Maria Felicia Gunawan, Zainal Aziz dan Briand F Pelle menerima pesan yang sama dari pelatihnya yakni, menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.

Senang, kaget, dan takut, perasaan yang bercampur aduk saat ketiga remaja ini menerima titah tersebut. Kegembiraan tak bisa ditutupi karena untuk menjadi tim pengibar bendera utama, ketiganya harus melalui beragam tahapan audisi dan seleksi.

"Sebenarnya, sudah beberapa gladi (persiapan) itu diganti-ganti beberapa orang, memang sudah ada kandidiat. Tapi keputusannya tadi pagi," kata Felicia yang didapuk sebagai pembawa baki bendera, Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak main-main untuk mempersiapkan hajatan tahunan ini, para petugas upacara bendera merah putih ini harus bersiap. Persiapannya ini pun telah dimulai sejak dini hari, salah satu-nya Briand F Pelle, remaja pengibar bendera yang berasal dari Papua harus terjaga dari tidurnya sejak pukul 01.00 WIB.

"Jam 1 (pagi) kita bangun, terus kita mandi habis itu make-up baru datang ke sini (Istana Merdeka)," kata Briand saat ditemui.

Ketiga remaja ini tampaknya paham betul, bahwa tugas yang mereka lakoni selama satu hari ini merupakan salah satu bentuk tugas kenegaraan sehingga segala sesuatu harus dipersiapkan secara baik. Hal ini pula yang dirasakan oleh Zainal Aziz, remaja asal Sumatera Barat ini mengaku menghabiskan waktu latihan yang cukup lama untuk mematangkan seluruh tahapan persiapan upacara bendera merah putih.

Diselimuti Rasa Gugup

Berjalan, melipat, menaikkan hingga mengibarkan bendera merah putih dihadapan Seorang Presiden tentu membuat seseorang tak luput dari rasa grogi, tak terkecuali tiga remaja ini. Latihan yang telah dilakukan selama berbulan-bulan tetap tak mengurangi rasa kaku, malu, namun bercampur dengan bangga dan bersemangat.

Felicia, sang pembawa baki bendera merah putih mengaku sempat khawatir akan melakukan kecerobohan saat melakukan tugas. "Kalau dari Saya, itu kan krusial sekali. Takut tergelincir, apalagi ketika hendak turun bawa bendera, ketika bawa bendera takut kalau gak keliatan jalan di hadapan kita, ada sesuatu jatuh, ada angin kencang," kata Felicia yang akrab dipanggil Cia ini.

Tak beda jauh dengan Cia, Zainal yang merupakan salah satu Siswa SMAN 1 Payukumbuh ini juga tak bisa menutupi rasa yng bisa dikatakan sangat menegangkan menurutnya, namun untuk mengurangi rasa itu, Zainal punya cara khusus.
"Pas sudah di tiang (bendera) itu, pas mau menarik itu, timbul-lah wajah pelatih, wajah orangtua, Alhamdulillah semua lancar dan baik,"katanya.

Tak beda jauh dengan dua temannya, Briand juga mengaku tak bisa menyembunyikan rasa degdegan yang semakin tinggi terutama saat melangkahkan kaki ke lapangan bola, namun hebatnya, rasa bangga akan daerah asalnya, Papua mampu merubah rasa groginya menjadi rasa bangga dan rasa percaya diri.

"Rasa bangga, dari Provinsi Papua baru sekali saja, dan Saya ini yang kedua. jadi rasa bangga itu sangat besar sekali untuk wakili Provinsi Papua," katanya.

Langit mulai berubah menjadi gelap, adzan magrib mulai dikumandangkan, bersamaan pula dengan bendera merah putih yang telah disimpan dan dilipat secara utuh seperti semula. Ketiga remaja ini mengaku puas dengan penampilannya, dan siap kembali ke daerahnya dengan rasa bangga dipundak mereka. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER