Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap tidak ada spekulasi apapun tentang hilangnya pesawat ATR 42 milik Trigana Air bernomor penerbangan IL 257 saat terbang dari Sentani ke Oksibil.
Jokowi mengungkapkan, semalam ia telah menerima laporan dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bahwa pada pukul 14.55 WIB pesawat Trigana Air ATR 42 hilang kontak dalam perjalanan dari Jayapura menuju Oksibil, Papua. Ia mengaku selalu mengikuti proses-proses yang ada.
"Jadi tim evakuasi gabungan antara Basarnas, BNPB, TNI dan Polri tadi siang sudah menuju pada titik yang diperkirakan menjadi tempat jatuhnya Trigana Air," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Credentials Room, Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/8) malam.
Sang Kepala Negara mengungkapkan, baru saja ia mendapatkan laporan bahwa tim evakuasi darat sebenarnya telah mendekati titik yang diperkirakan jatuhnya pesawat itu. Jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari titik tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, karena hari sudah larut malam dan cuaca kurang mendukung, maka evakuasi dilanjutkan besok pagi. Ia pun berharap besok tim evakuasi akan lebih siap untuk mendekat dan bisa sampai pada titik tempat kejadian perkara (TKP), karena telah dipersiapkan helipad di dekat lokasi yang ada.
"Dan saya harap tidak ada spekulasi apapun disebarluaskan kecuali dari otoritas yang telah kita tunjuk. Ini demi menghindari kesimpangsiuran informasi dan juga biarkan nantinya tim dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) bekerja menyelidiki dan mengambil kesimpulan tentang penyebab terjadinya kecelakaan," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengaku telah meminta Jonan untuk terus memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan penerbangan kita. "Sekali lagi, saya nyatakan dukacita, berduka atas musibah kecelakaan ini. Kita berdoa yang terbaik bagi kru dan penumpang," ujar dia.
Pesawat ATR 42 milik Trigana bernomor penerbangan IL 257 hilang saat terbang dari Sentani ke Oksibil. Pesawat terbang dari Sentani pukul 14.22 WIT dengan mengangkut 49 penumpang, dan seharusnya tiba pukul 15.04 WIT di Bandara Oksibil.
Pesawat tersebut diterbangkan oleh Capt. Hasanudin dengan Co. Pilot Ariadin, dan dua orang pramugari yaitu Ika N dan Ditta A, serta seorang teknisi Mario.
Kemarin malam, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata dan Direktur Perhubungan Udara Suprasetyo akan segera menuju ke Jayapura, Papua malam ini untuk mengecek situasi langsung di lapangan.
Tak hanya berdua, Barata menyebutkan, ada total enam orang lainnya yang akan ikut serta, satu orang dari tim Search and Rescue pusat, satu orang lainnya merupakan perwakilan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan empat lainnya merupakan staf dari Kementerian Perhubungan.
(pit)