Jakarta, CNN Indonesia -- Tim evakuasi darat telah tiba di lokasi ditemukannya serpihan pesawat Trigana Air di sekitar Bandar Udara Oksibil, Papua. Kepala Basarnas FHB Soelistyo mengatakan saat ini tim darat sudah menemukan sedikitnya 20 jenazah korban kecelakaan Trigana di lokasi.
Sebelumnya, Direktur Operasional Basarnas Mayjen Heronimus Guru mengatakan tiga tim gabungan dikirim untuk melakukan evakuasi pesawat Trigana.
(Lihat Juga: FOKUS Pesawat Trigana Hilang di Papua)Tim berangkat dari Kampung Tiga, Distrik Okbape, pada pukul 05.40 WIB dan menempuh jarak 4 kilometer menuju lokasi serpihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi tersebut berada di koordinat 04 derajat 49 menit selatan dan 140 derajat 29 menit 953 timur, pada ketinggian 8500 jarak 7 Nautical Mil dari Bandara Oksibil.
(Baca Juga: Trigana Air Telah Kecelakaan 19 Kali Sejak 1992)"Tim evakuasi darat berangkat pada pukul 05.40 WIB dari Kampung Tiga, Distrik Okbape," kata Heronimus saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (18/8).
Heronimus juga mengatakan daerah tersebut belum pernah didatangi orang sehingga sedikit menyulitkan proses evakuasi. Selain itu, kesulitan komunikasi juga menjadi kendala tim evakuasi darat.
Pesawat ATR 42 milik Trigana bernomor penerbangan IL 257 hilang saat terbang dari Sentani ke Oksibil. Pesawat terbang dari Sentani pukul 14.22 WIT dengan mengangkut 49 penumpang, dan seharusnya tiba pukul 15.04 WIT di Bandara Oksibil.
Pesawat tersebut diterbangkan oleh Capt. Hasanudin dengan Co. Pilot Ariadin, dan dua orang pramugari yaitu Ika N dan Ditta A, serta seorang teknisi Mario.
Trigana menyatakan dalam laman perusahaan mengoperasikan tujuh jenis pesawat ATR 42-300. Pesawat tersebut mampu mengangkut beban maksimal 4.500 kilogram (kg), memiliki kemampuan terbang tanpa henti selama sembilan jam, dan mampu mendarat pada bandara dengan landasan pacu minimum 900 meter.
(utd)