Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan kotak hitam pesawat Trigana Air IL 257 jenis ATR 42-300 diperkirakan berada diantara puing pesawat di pegunungan dekat Bandar Udara Oksibil, Papua.
Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan saat ini tim KNKT sudah tiba di lokasi temuan jenazah di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.
(Lihat Juga: FOKUS Pesawat Trigana Hilang di Papua)
"Tim kami masih mencari kotak hitam tapi kemungkinan besar ada diantara puing pesawat Trigana," kata Tatang saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (18/8).
(Baca Juga: Trigana Air Telah Kecelakaan 19 Kali Sejak 1992)Tatang mengatakan saat ini upaya masih difokuskan kepada evakuasi jenazah Trigana. Tim KNKT sendiri telah berangkat menuju lokasi serpihan pesawat sejak Senin (17/8) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti setelah urusan evakuasi jenazah beres akan dilanjutkan dengan pencarian kotak hitam," ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Perhubungan, hingga saat ini tim evakuasi darat gabungan telah menemukan seluruh jenazah penumpang dan kru pesawat Trigana Air.
“Pukul 12.30 WIT korban Trigana sudah secara lengkap ditemukan, berjumlah 54,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik kementerian Perhubungan JA Barata dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.
Seluruh jasad akan dibawa ke Jayapura untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara. Saat ini Tim SAR Gabungan tengah mencari cara terbaik untuk mengangkut jenazah-jenazah itu, apakah lewat jalur darat atau udara.
Pesawat ATR 42 milik Trigana bernomor penerbangan IL 257 hilang saat terbang dari Sentani ke Oksibil. Pesawat terbang dari Sentani pukul 14.22 WIT dengan mengangkut 49 penumpang, dan seharusnya tiba pukul 15.04 WIT di Bandara Oksibil.
Pesawat tersebut diterbangkan oleh Capt. Hasanudin dengan Co. Pilot Ariadin, dan dua orang pramugari yaitu Ika N dan Ditta A, serta seorang teknisi Mario.
(utd)