Gus Mus Pertanyakan Konsep Revolusi Mental Jokowi

Damar Sinuko | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Agu 2015 05:26 WIB
Mantan pemimpin tertinggi NU Mutofa Bisri menilai revolusi seperti sebuah khayalan jika tidak dimulai dari diri para pejabat sendiri.
Mustofa Bisri saat menjadi pembicara dalam sebuah dialog di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/8). (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Semarang, CNN Indonesia -- Mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama Mustofa Bisri menilai revolusi mental yang kerap digembor-gemborkan pemerintah saat ini hanyalah khayalan. Slogan yang diklaim untuk membawa bangsa dan negara ke arah yang lebih baik ini tak dimulai dari diri para pejabat lebih dulu.

"Syarat revolusi mental ya harus melihat diri dulu baru revolusi. Harus meneliti lagi konsep kehidupan," kata pria yang akrab disapa Gus Mus ini usai sebuah dialog bertema "Menjadi Orang Indonesia Yang Beragama dan Berbudaya" di Semarang, Jawa Tengah Kamis (27/8) malam.

Revolusi mental tak akan bisa menyelesaikan ragam masalah bangsa ini jika para petinggi negara memikirkan kekuasaan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menurut Gus Mus, sepertinya hanya bersaing memperebutkan kekuasaan tanpa tahu harus berbuat apa setelah berkuasa. 

"Padahal seharusnya orang sudah memiliki konsep jika nanti berkuasa akan berbuat apa", ujar Gus Mus.

Gus Mus menyindir jika bangsa dan negara ini ingin menjadi baik, para petinggi dan lembaga negara seperti Presiden, DPR, dan MUI harus menjadi manusia yang sebenarnya. 

"Kalau rakyat jelata ini sudah menjadi manusia semua , lha pemimpinnya sudah menjadi manusia apa belum. Kalau enggak ya beginilah keadaannya", kata Gus Mus. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER