Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono mengkritisi perhelatan ulang tahun DPR ke-70 sebagai sebuah pesta mewah yang terlalu berlebihan. Dia menilai hari jadi DPR seharusnya tidak perlu dirayakan dalam suasana pesta yang meriah.
Peringatan ulang tahun DPR di mata Agung seharusnya menjadi momentum bagi para wakil rakyat untuk berkaca diri. Agung menghimbau para wakil rakyat bisa kebih berkonsenterasi memperbaiki kinerja dalam hal fungsi legislasi.
"Jadi bukan dengan seremoni bernada pesta. Tapi lebih kepada upaya mempercepat proses legislasi," kata Agung usai menghadiri peringatan ulang tahun ke-70 DPR di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (28/8). (Baca juga:
Refleksi Inaugurasi ke-70, DPR Sibuk Urus Gedung dan Kasus)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, kata Agung, kondisi perekonomian bangsa saat ini tengah dirundung krisis. Alih-alih mengurusi urusan rakyat, DPR malah berniat membangun tujuh proyek penataan kawasan kompleks legislatif.
"Hadiah pada masyarakat adalah DPR membatalkan megaproyek itu. Barangkali akan lebih bermakna," ujar Agung.
Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol itu menilai kinerja legislasi DPR saat ini masih sangat rendah. Di samping urusan pengawasan dan budgeting, fungsi legislasi para wakil rakyat hungga kini dianggap belum membuahkan hasil yang signifikan.
"Jadi yang harus dibangun itu sense of crisis. Maka jika DPR mau membatalkan pembangunan proyek di hari ulang tahun ini pasti akan mendapat sambutan baik dari masyarakat," kata Agung.
Hari ini DPR berulang tahun ke-70. Perayaan ditandai dengan digelarnya sidang paripurna di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen Senayan.
Sidang paripurna diisi oleh penyampaian pidato Ketua DPR RI Setya Novanto. Dalam pidatonya, pimpinan wakil rakyat akan menyampaikan Laporan Kinerja DPR RI tahun sidang 2014 hingga 2015. (Baca juga:
Ulang Tahun ke-70, DPR Sampaikan Laporan Kerja)
Dalam pidatonya, Setya menyampaikan tugas DPR periode kepemimpinannya terdapat sejumlah tantangan yang mesti dihadapi. Tantangan itu muncul sejak DPR pertama kali berusaha mengakomodasi alat kelengkapan dewan yang pada praktiknya diwarnai dengan perdebatan alot.
Selain sidang paripurna, hari ulang tahun DPR juga akan diisi beberapa kegiatan. Menurut Kepala Humas dan Pemberitaan DPR Djaka Dwi Winarko, rangkaian peringatan ulang tahun ke-70 DPR bakal disemarakkan acara pameran foto hasil karya wartawan, peluncuran perangko DPR, serta pagelaran wayang.
(sur)