Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Jenderal Budi Waseso menyatakan Keputusan Presiden soal pengangkatan dirinya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional sudah terbit. Namun meski sudah ada surat pengangkatan dirinya, ia saat ini ia masih merasa sebagai Kepala Bareskrim Polri.
"Kalau tidak salah, saya mendapat info bahwa Keppres-nya sudah ada," kata Budi saat ditemui di Mabes Polri, Jumat (4/9).
Ia tidak merinci lebih banyak perihal Keppres pengangkatannya itu. Dia hanya menegaskan bahwa dirinya siap menjalankan tugas sebagai Kepala BNN dan akan tetap menjadi Budi Waseso yang sama dengan saat dirinya menjabat sebagai Kabareskrim. (Baca juga:
Anang Iskandar, Tukang Cukur yang Jadi Kabareskrim)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini Budi masih datang ke kantornya di Mabes Polri. Ia juga mengaku belum tahu kapan dirinya akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BNN.
Namun Budi mengaku siap bertugas di BNN kapan saja. Ia juga tak akan mengubah perangainya yang tegas selama ini.
SIMAK FOKUS:
Gaduh Seputar Budi Waseso"Namanya Buwas (Budi Waseso) tetap Buwas, nanti teman-teman bisa lihat saja saya di BNN," katanya.
Tantangan terbesar nanti jika diri resmi menjadi Kepala BNN, kata Budi, adalah soal mafia narkoba yang saat ini tidak berhenti menghantui masyarakat Indonesia.
Bahaya penyalahgunaan narkotik menurutnya tak kalah dengan bahaya korupsi yang selama ini ditanganinya di Bareskrim.
Kepindahan Budi ke BNN tertuang dalam Surat Telegram Kapolri kemarin. Budi bertukar posisi dengan Komisaris Jenderal Anang Iskandar. (Baca juga:
Lingkaran Badai Budi Waseso)
Budi menilai ditunjuknya ia menjadi Kepala BNN adalah bukti tak ada pencopotan atau pelengseran jabatan seperti kabar yang dalam beberapa hari terakhir mencuat. Kepala BNN dinilainya jabatan yang lebih tinggi dibandingkan Kabareskrim.
“Saya jadi masuk jajaran kementerian. Secara struktur, saya akan bertugas langsung di bawah Presiden. Yang melantik saya nanti juga Presiden,” kata dia.
(sur)