Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Jenderal Budi Waseso berbagi cerita saat ia dikabari telah ditunjuk menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional. Kabar itu diterima Buwas –julukan Budi Waseso– semalam, Kamis (3/9).
Informasi soal jabatan barunya sebagai Kepala BNN, ujar Buwas, diterima saat ia masih berada di kantor. “Saya bekerja di kantor sampai sekitar jam 23.00-an, dan mendapat informasi itu pukul 23.10 WIB,” kata Buwas di Mabes Polri, Jumat (4/9).
“Saya dapat (informasi jadi Kepala BNN) dari sumber terpercaya,” kata Buwas, tertawa. (Baca juga:
'Kemelut' di Malam yang Menentukan Bagi Budi Waseso)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapatkan informasi itu, Buwas kemudian pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, ia berbincang dengan sang istri mengenai jabatan barunya tersebut sambil menonton televisi.
Menurut Buwas, istrinya amat bersemangat ketika mengetahui dia diberi jabatan baru. “Istri dan anak saya, di mana pun, semangat seperti saya. Apalagi saya naik eselon. Luar biasa kan,” kata Buwas.
Buwas mengatakan, keluarganya berpendapat posisi Kepala BNN adalah bentuk penghargaan, bukan pencopotan seperti yang selama ini diisukan.
Buwas pun siap bertugas di BNN. Menurutnya, persoalan di BNN tak bisa disepelekan karena menyangkut mafia narkoba. Bagi Buwas, narkoba dan korupsi sama bahayanya. Dia pun mengambil ancang-ancang untuk beraksi di BNN. (Baca
Budi Waseso: Saya Akan Tetap Buwas di BNN, Lihat Saja)
Semula Buwas dikabarkan dicopot karena para penyidik Bareskrim di bawah komandonya dianggap menimbulkan kegaduhan dalam mengusut kasus-kasus ekonomi, padahal kondisi perekonomian nasional sedang memburuk. (Baca:
Lingkaran Badai Budi Waseso)
Kini Budi Waseso akhirnya dimutasi ke BNN, sementara Kepala BNN Komjen Anang Iskandar diangkat menjadi Kabareskrim menggantikan dia. (Baca
Anang Iskandar: Tukang Cukur yang Jadi Kabareskrim)
(agk)