BNPB Siapkan Dana Rp385 Miliar untuk Atasi Kebakaran Hutan

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 07:39 WIB
Dana tersebut akan digunakan untuk membuat hujan buatan, biaya sewa dan operasional pemboman air dan operasional posko di daerah.
Rekayasa hujan buatan untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan di Riau. (M. Arby Pratama/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan dana siap pakai sebesar Rp385 miliar yang akan digunakan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh daerah di Indonesia.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dana tersebut sebagian besar akan digunakan untuk operasi darurat asap sebagaimana imbauan Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan langsung ke Sumatera Selatan pada Minggu (6/9).

"Biaya tersebut diantaranya akan digunakan untuk membuat hujan buatan, biaya sewa dan operasional pemboman air (water bombing) serta operasional posko di daerah," kata Sutopo saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (7/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat Strategi

Sutopo kemudian mengatakan operasi darurat asap melibatkan empat strategi. Strategi pertama yakni melakukan pemadaman kebakaran hutan melalui udara, yaitu dengan pemboman air dan hujan buatan.

"Untuk ini, BNPB menyiapkan 3 pesawat Casa 212 untuk hujan buatan di Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat," kata Sutopo.

Saat ini, enam Gubernur sudah menyatakan status siaga darurat, yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, kata Sutopo, penanganan operasi darurat asap akan dilakukan di enam wilayah tersebut.

Selain pesawat Casa 212, pihak BNPB juga menyediakan 13 helikopter untuk melakukan pemboman air di enam wilayah tersebut.

Kemudian, untuk strategi kedua adalah pemerintah akan melakukan pemadaman di darat. Untuk itu, pemerintah membentuk tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri serta masyarakat.

"Di setiap provinsi lebih dari 1.500 personil dikerahkan memadamkan api," kata Sutopo.

Strategi ketiga, pemerintah akan melakukan operasi penegakan hukum oleh Polri dan Penyidik Pegawai Negeri Ssipil (PPNS) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sejauh ini, katanya, Polri telah menindak 39 kasus kebakaran hutan di Sumatera. Sementara itu, PPNS telah menyegel lahan-lahan yang terbakar.

"Untuk strategi berikutnya, memberikan pelayanan kesehatan dan sosialisasi, "kata Sutopo.

Puluhan Ribu Sakit

Sutopo mengatakan Kapolda di enam wilayah siaga asap telah mengeluarkan maklumat pembakaran hutan dan lahan. Tak hanya itu, masyarakat juga sudah menerima ribuan masker.

Berdasarkan data dari BNPB, sejauh ini sudah terdapat 22.555 warga di Sumatera Selatan dan 1.002 warga di Riau terkena penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

"Namun, kunci utama mengatasi karhutla adalah penegakan hukum. Sudah banyak UU, peraturan, juknis dan lainnya yang mengatur larangan karhutla namun faktanya tetap saja dibakar," ujar Sutopo. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER