Jakarta, CNN Indonesia -- Operasi Nila Jaya yang dilakukan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya telah berhasil mengungkap jaringan pengedar narkotik Internasional yang beredar di DKI Jakarta. Dalam operasi yang berjalan selama 20 hari tersebut, polisi mengamankan dua jenis narkotika dari tangan para pelaku.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengungkapkan anak buahnya berhasil mengamankan ratusan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi.
"Ada 115 kg sabu dan 5450 butir ekstasi, itu semua didapat dari 13 tempat yang tersebar di seluruh Jakarta terutama Jakarta Utara dan Jakarta Barat," kata Eko saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko menambahkan, ada 23 orang yang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus peredaran narkotik tersebut. 23 orang tersebut bukan hanya warga negara Indonesia tapi juga warga negara China dan warga negara Nigeria.
"Ada tiga warga negara China-Hongkong, tiga orang Nigeria, dan 17 warga negara Indonesia," kata Eko.
Narkotik-narkotik yang diamankan oleh penyidik Polda Metro Jaya tersebut dimasukkan ke Indonesia melalu jalur laut menggunakan jasa ekspedisi. Menurut Eko, barang haram tersebut bisa masuk melalui Riau, Dumai, ataupun Medan.
Eko menambahkan, ada delapan modus yang dilakukan para pelaku untuk memasukkan narkotik-narkotik tersebut ke Indonesia.
"Modus yang dilakukan adalah dengan menyimpan narkotik di dalam tas wanita, hak sepatu wanita, piston mesin, paralon plastik padat, termos, aki kering, subwover, dan tabung teko," katanya.
Dalam melakukan aksinya, warga negara China dan Nigeria bertugas sebagai kurir internasional yang bertugas menyuruh-nyuruh para warga negara Indonesia yang bertugas sebagai kurir bawah.
Rencananya, Direktorat Reserse Narkoba mau melaksanakan rilis mengenai menindakan narkoba tersebut hari ini, Rabu (9/9). Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso pun tampak hadir untuk ikut melaksanakan rilis tersebut.
(sip)