Bertemu 90 Menit, Rizal dan Megawati Tak Bahas soal Listrik

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2015 18:52 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Rizal Ramli hanya membahas soal ideologi dan konsep kebangsaan yang digagas Bung Karno.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghadiri acara pelantikan pengurus Badan Pemenangan Pemilu dan Badan Saksi Pemilu Nasional di Kantor PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (27/8). (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengaku tak membahas soal pembangkit listrik 35 ribu megawatt dan persoalan listrik prabayar dengan Megawati Soekarnoputri. Selama beberapa jam bertemu di kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, Rizal hanya membahas soal ideologi.

"Persoalan itu terlalu kecil dan terlalu teknis. Kami tadi berbicara bagaimana caranya mencapai cita-cita bangsa," ujar Rizal di depan kediaman Megawati, di Jakarta, Rabu (9/9) petang.

Sekitar 90 menit Rizal dan Mega bertemu di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ideologi kebangsaan dan prinsip kenegaraan yang dikembangkan Presiden Sukarno menjadi bahasan utama Rizal dan Mega.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizal menuturkan, Mega masih konsisten ingin memperjuangan Trisakti, bahwa Indonesia harus berdaulat secara politik, ekonomi dan memiliki kebudayaan bangsa sendiri.

Meski demikian, Rizal berkata, Trisakti tidak berarti antiasing. Menurutnya, pemerintah tetap harus mempertahankan politik bebas aktif.

"Mbak Mega titip kepada saya supaya perjuangan Trisakti harus dilanjutkan. Saya pun memahami, Indonesia perlu berubah," ujarnya.

Rizal yang secara struktural pernah berada di bawah Megawati pada saat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Ekonomi pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ini menuturkan, saat ini beberapa kelompok ingin mempertahankan status quo Indonesia.

"Banyak kepentingan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) yang tidak mau Indonesia berubah. Apapun yang terjadi, kami siap mengambil resiko karena itu memang bagian dari perjuangan," kata Rizal.

Sejak dilantik 12 Agustus lalu Rizal Ramli beberapa kali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Salah satunya adalah soal kritiknya tentang rencana pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Rizal menilai program 35 ribu megawatt tidak masuk akal.

Beberapa hari terakhir, Rizal juga mengkritik sistem pembayaran listrik prabayar menggunakan token. Ia menuding ada mafia dalam sistem ini. Masyarakat dinilai Rizal hanya menerima manfaat sekitar 73 persen dari uang yang dikeluarkan untuk membeli pulsa listrik. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER