Jenderal Gatot Tunjuk Staf Ahli Kepala BIN Jadi Pangdam Jaya

Abraham Utama | CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2015 19:31 WIB
Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana dinilai punya kemampuan memimpin teritori Jakarta Raya karena pernah menjadi Kepala Staf Kodam Jaya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) berbincang dengan Kepala BIN Sutiyoso (kanan) usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/7). (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menunjuk Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana menjadi Panglima Kodam Jaya, Kamis (10/9) kemarin. Keputusan Gatot menunjuk staf ahli kepala Badan Intelijen Negara bidang pertahanan dan keamanan itu dibenarkan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto.

Menurut Wuryanto, keputusan Gatot bukannya tanpa alasan. Sebelum ditugaskan ke lembaga telik sandi, Teddy pernah bertugas menjadi Kepala Staf Kodam Jaya.

"Dia yang terbaik, cocok di Jakarta karena pernah menjadi Kasdam. Jadi, dia sudah paham betul tentang situasi Jakarta," ucap Wuryanto kepada wartawan, Jumat (11/9) siang .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuryanto menuturkan, rekam jejak Teddy selama berkarier sebagai Kasdam Kodam Jaya dapat menunjukkan kapasitasnya. Teddy pernah menyelamatkan aset Kodam Jaya yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

Teddy sebenarnya tidak lama berstatus sebagai staf ahli Kepala BIN. Surat mutasinya ke BIN yang bernomor Kep/234/III/2015 baru keluar akhir Maret silam. Ketika surat tersebut ditandatangani, Teddy masih menjabat sebagai staf khusus kepala staf angkatan darat, yang kala itu dipegang Gatot Nurmantyo.

Sebelum itu, rentang jabatan Teddy tak jauh dari unit khusus dan bidang intelijen. Ia sempat menjadi komandan Grup I Komando Pasukan Khusus dan komandan Pusat Intelijen TNI AD.

Jabatan orang nomor satu di teritorial DKI Jakarta dijabat secara rangkap oleh Letnan Jenderal Agus Sutomo selama hampir satu setengah bulan. Surat bernomor Kep/593/VII/2015 yang keluar 25 Juli lalu sebenarnya telah memindahtugaskan Agus sebagai Pangdam Jaya menjadi Komandan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD.

Sejumlah pihak menilai jabatan Pangdam Jaya sebagai posisi strategis karena si pejabat harus mempertahankan wilayah yang berstatus sebagai ibukota negara.

Jenderal Mulyono yang saat ini merupakan KSAD pernah menjadi orang nomor satu di Kodam Jaya, ketika Presiden Joko Widodo masih menjadi gubernur DKI Jakarta. Meski tak lama di posisi itu, ia dinilai berhasil menjaga Jakarta saat pemilihan presiden berlangsung tahun lalu. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER