Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menyatakan koordinasi dengan pihak TNI terus dilakukan terkait dengan pelatihan bersama. Namun kapan realisasinya Badrodin belum mengetahui secara pasti.
Wacana agar tim Brigade Mobil (Brimob) Polri menggelar latihan bersama dengan anggota TNI sudah didegungkan sejak lama tapi hingga kini belum ada realisasinya. Padahal latihan tersebut awalnya dicanangkan agar Polri bisa memiliki kemampuan lebih untuk menaklukkan kelompok teroris yang bermukim di medan pegunungan.
"Kita sebenarnya ada beberapa alternatif jika nantinya TNI tidak jadi melakukannya," kata Badrodin aaat ditemui di Mabes Polri, Jumat (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, kata Badrodin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah memberikan jawaban perihal wacana latihan tersebut.
Namun lantaran jawabannya tidak sesuai dengan keinginan Polri, maka Polri pun mempertimbangan berbagai alternatif lainnya.
"Jawaban Panglima adalah latihan tidak dilakukan di Batujajar (markas latihan Komando Pasukan Khusus), melainkan di Resimen Induk Kodam," katanya.
Menurut Badrodin seandainya latihan di Rindam maka latihan yang akan diterima anggota Polri tidak ada yang berbeda. Padahal yang dibutuhkan Polri sekarang adalah latihan yang sifatnya lebih kepada bertahan hidup. (Baca:
Polri: Kami Tak Minta Dilatih Kopassus)
“Yang anggota Polri perlukan adalah kemampuan untuk bisa melakukan penjajakan di hutan dan bagaimana melakukan evakuasi di hutan.” (Baca:
Kapolri: Kopassus Perlu Latih Brimob Kejar Teroris di Hutan)
Selain itu Polri juga membutuhkan cara bagaimana melakukan evakuasi di medan hutan tersebut. (Baca:
Polri Belum Minta Bantuan TNI Kejar Teroris Poso)
Oleh sebab itu sekali lagi Badrodin menegaskan jika memang TNI tidak bersedia melakukan latihan bersama maka tawaran dari institusi lain akan dipertimbangkan.
(obs)