Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah tak mempersoalkan komposisi kepengurusan partainya di bawah kepemimpinan Sohibul Iman saat ini. Mendapat jatah posisi yang tidak terlalu strategis, Wakil Ketua DPR ini memaknainya sebagai kesempatan untuk lebih fokus bekerja sebagai pejabat publik.
"Saya ini pada dasarnya prajurit. Sebagai istilahnya anak buah, apapun yang diserahkan pasti kami laksanakan," kata Fahri saat ditemui di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa malam (16/9).
Pada dasarnya, kata Fahri, perombakan pengurus di PKS saat ini merupakan improvisasi yang dilakukan secara berkesinambungan dalam setiap periode kepengurusan. Susunan pengurus yang ada saat ini dinilainya jadi semacam bagian inovasi dalam perombakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri menepis anggapan kubu Anis Matta, Presiden PKS periode lalu, tersingkir dalam kepengurusan yang ada saat ini. Menurut dia, perombakan pengurus di tubuh PKS tidak lebih dari regenerasi kepengurusan yang memang menjadi kebutuhan utama bagi setiap partai manapun.
"Orang-orang ini adalah generasi baru tentunya yang relatif lebih muda. Dengan ini kami berharap problem regenerasi di PKS sudah selesai," kata Fahri. (Baca juga:
Fahri Hamzah Tak Masuk Pengurus PKS 2015-2020)
Mantan Wakil Sekretaris Jenderal PKS ini mengaku sudah tidak lagi muda untuk mengisi pos penting di kepengurusan partai. Ditunjuk menjabat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) dianggap cukup memberi kelonggaran bagi Fahri untuk bisa beraktivitas mengurusi pekerjaannya di parlemen.
"Memang saya akui saya sudah tua, lihat saja rambut sudah putih begini. Karena MPP relatif tidak sibuk, tentu saya dimaksimalkan tugas dan fungsinya di sini (DPR)," kata Fahri.
(sur)