Bebaskan Sandera OPM, Luhut Siapkan Skenario Terburuk

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 10:28 WIB
Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Jokowi semalam membahas langkah-langkah pembebasan dua WNI yang disandera Organisasi Papua Merdeka.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan (kanan). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah Republik Indonesia telah menyiapkan berbagai strategi untuk membebaskan dua warga negara Indonesia yang disandera Organisasi Papua Merdeka di Papua Nugini.

“Tadi malam sudah saya laporkan kepada Presiden langkah-langkah yang bisa kami lakukan, sampai yang paling buruk. Sudah kami persiapkan,” kata Luhut ketika menghadiri The Indonesian Navy 2nd International Maritime Security Symposium di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (16/9).

Luhut tak bicara detail soal strategi tersebut karena terkait operasi di lapangan. Namun ia menegaskan, kedaulatan Republik Indonesia akan dipertahankan. RI pun tak akan melakukan barter tahanan dengan OPM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pemerintah Indonesia tidak pernah mengenal barter,” kata mantan Kepala Staf Presiden itu.

Soal tuntutan OPM untuk melakukan barter tahanan itu sebelumnya dikemukakan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Endang Sodik. Ia menyebut para penyandera meminta agar kedua WNI ditukar dengan rekan mereka yang ditahan di Polres Keerom, Papua, karena terlibat kasus ganja.

Dua WNI yang disandera, Sudirman dan Badar, merupakan penebang kayu yang bekerja pada perusahaan penebangan kayu di Skofro, Distrik Keerom, Papua, yang berbatasan dengan Papua Nugini. Mereka diserang saat sedang bekerja mengolah kayu di Keerom, kemudian dibawa ke Vanimo, Papua Nugini, dan hingga kini ditawan di sana.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pemerintah RI mengutuk keras penyanderaan tersebut, dan tak memberikan toleransi atas tindakan semacam itu.

Sementara Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menyatakan militer Papua Nugini saat ini telah menghimpun kekuatan besar dari ibu kotanya, Port Moresby, untuk dikirim ke Vanimo dalam rangka operas pembebasan sandera. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER