RI Bagi Informasi Intelijen ke PNG untuk Bebaskan Sandera

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 12:19 WIB
Dua jam ke depan akan jadi waktu menentukan bagi operasi pembebasan dua warga Indonesia yang disandera di PNG. Luhut menyebut dua sandera dalam kondisi baik.
Ilustrasi. (ANTARA/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Republik Indonesia mempercayakan operasi pembebasan dua warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata di Papua Nugini kepada pemerintah Papua Nugini yang memiliki otoritas di wilayah tersebut.

“Hubungan bilateral RI dengan PNG sangat baik. Oleh karena itu kami menghormati langkah-langkah yang sedang dikerjakan pemerintah PNG. Semua informasi intelijen kami bagi (kepada pemerintah PNG), tapi tidak bisa kami buka ke publik,” kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (16/9).

Luhut baru saja menggelar rapat dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo soal penyanderaan dua WNI itu. Mereka masih menanti perkembangan dari Papua Nugini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami menunggu satu-dua jam ini apa yang terjadi dan dilakukan oleh pemerintah PNG,” ujar Luhut.

Ia menegaskan pemerintah Indonesia siap menempuh langkah apapun untuk membebaskan sandera, namun tetap berkoordinasi dengan pemerintah Papua Nugini. (Baca juga: TNI Siagakan Kopassus untuk Bebaskan Sandera OPM)

Luhut menyebut penyandera dua WNI itu sebagai “Kriminal bersenjata.” Ia pun mengaku tak tahu apa tuntutan kelompok itu.

Saat ditanya kapan dua WNI itu akan dibebaskan, Luhut kembali mengatakan “Tunggu satu-dua jam ke depan.”

Luhut membenarkan keterangan Tentara Nasional Indonesia yang menyebut kelompok penyandera merupakan buron Kepolisian.

“Laporan terakhir yang kami dapat, mereka pernah menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang) dari Timika,” kata menteri yang lama berkarier di militer itu. (Baca TNI: Kelompok Penyandera WNI Pernah Serang Polsek Abepura)

Dua WNI yang disandera, Sudirman dan Badar, merupakan penebang kayu yang bekerja pada perusahaan penebangan kayu di Skofro, Distrik Keerom, Papua, yang berbatasan dengan Papua Nugini. Mereka diserang saat sedang bekerja mengolah kayu di Keerom, kemudian dibawa ke Vanimo, Papua Nugini, dan hingga kini ditawan di sana.

Menurut Luhut, keduanya saat ini dalam kondisi baik dan pemerintah RI serta Papua Nugini terus berupaya membebaskan mereka. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER